Indonesia menempati urutan ke-3 dengan jumlah perokok terbesar di dunia. Tingginya jumlah perokok didominasi oleh laki-laki. Mirisnya banyak perokok masih berusia remaja. Merokok akan menyebabkan kecanduan lebih besar yang dialami pada usia remaja, sehingga zat adiktif yang terkandung dalam rokok akan mengganggu perkembangan otak di usia remaja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis variabel serta kecenderungannya dalam mempengaruhi intensitas merokok remaja pria di Indonesia tahun 2017. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang bersumber dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017, dengan unit analisis remaja pria merokok usia 15-24 tahun. Adapun metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif analisis regresi logistik ordinal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel status bersekolah, status bekerja, akses radio, status ekonomi rumah tangga, umur, dan keberadaan paparan asap rokok dalam rumah, signifikan mempengaruhi intensitas merokok remaja pria. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan edukasi mengenai bahaya rokok terhadap anak dapat dilakukan sejak dini.
CITATION STYLE
Maharani, V., & Harsanti, T. (2021). Variabel-Variabel yang Mempengaruhi Intensitas Merokok Remaja Pria di Indonesia Tahun 2017. Seminar Nasional Official Statistics, 2021(1), 821–830. https://doi.org/10.34123/semnasoffstat.v2021i1.1054
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.