Hubungan Obesitas dengan Usia, Jenis Kelamin, Genetik, Asupan Makanan dan Kebiasaan di Dusun Bangkan

Abstract

Latar Belakang: Obesitas merupakan kondisi kelebihan akumulasi lemak pada jaringan adiposa tubuh yang dapat dipengaruhi oleh aktivitas fisik, asupan makanan, faktor genetik, kebiasaa tidur, usia dan jenis kelamin. Angka kejadian di Indonesia cenderung meningkat dilihat dari data Riskesdas tahun 2007, 2013, dan 2018 yaitu 10,5%, 14,8%, dan 21,8%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan obesitas dengan usia, jenis kelamin, tingkat aktivitas fisik, kebiasaan makan, genetik dan lama tidur. Metode: Jenis penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner. Sampel penelitian adalah sampel dengan overweight dan obesitas didapatkan sampel berjumlah 80 sampel. Analisis data yang dilakukan yaitu analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi square. Hasilnya, sebesar 36,3% responden overweight dan 63,8% obesitas. Sebagian besar responden berusia > 18 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa obesitas berhubungan signifikan dengan usia (p=0,016), jenis kelamin (p=0,010), aktivitas fisik (p=0,025), frekuansi makan (p=0,015), frekuensi makan berat (p=0,040), minum-minuman manis (0.025), fast food (p=0,025) porsi makanan dalam sehari (p=0,025) dan riwayat keluarga yang mengalami obesitas (p= 0,007). Sebaliknya, konsumsi makanan ringan (p=0,731), konsumsi makanan berserat (p=0,089), sarapan pagi (p=0,776), dan waktu tidur (p=0,243). Kesimpulan: Hasil uji Chi-Square menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara usia, jenis kelamin, aktivitas fisik, frekuensi makan, frekuensi makan berat, frekuensi minum minuman manis, frekuaensi konsumsi fast food, porsi makanan dalam sehari dan riwayat keluarga yang memiliki riwayat obesitas dengan kejadian obesitas. Sedangkan kebiasaan konsumsi makanan ringan, makanan berserat, sarapan pagi, dan waktu tidur tidak menunjukkan hubungan dengan kejadian obesitas.