Budidaya jamur merang dari tandan kosong kelapa sawit (tankos) di Provinsi Lampung berkembang cukup baik. Hal ini karena adanya permintaan pasar yang tinggi dan ketersediaan bahan baku yang melimpah dan murah, sehingga menjadikan usaha jamur merang dari tankos lebih kompetitif dibandingkan dengan jamur merang dari merang dan jerami padi. Tujuan penenilitan adalah analisis jalur-jalur pemasaran dan biaya yang dikeluarkan terkait pemasaran jamur merang dari tankos di Provinsi Lampung. Metode penelitian dilakukan melalui survey dan indeep interview, dengan responden pemilik usaha, karyawan, supplier, dan pedagang pertama, pedagang pengecer jamur merang tankos. Data yang diperoleh selanjutnya ditabelkan dan ditampilkan secara grafis serta dinarasikan agar mudah dipahami. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) jalur pemasaran jamur merang dari tankos ada tiga yaitu jalur panjang (produsen - pedagang pertama - pedagang pengecer - konsumen); jalur sedang (produsen - pedagang pengecer - konsumen); dan jalur pendek (produsen - konsumen) dan (2) pelaku usaha jamur merang tankos yang paling untung adalah produsen jamur merang tankos, sedangkan yang paling beresiko tetapi potensi keuntungan tertinggi adalah pedagang pertama.
CITATION STYLE
Astuti, S., & Sarono, S. (2020). ANALISIS JALUR DAN BIAYA PEMASARAN JAMUR MERANG TANKOS DI PROVINSI LAMPUNG. Jurnal Agristan, 2(2). https://doi.org/10.37058/ja.v2i2.2359
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.