Kajian ini membahas bagaimana peran modal sosial dalam meningkatkan keterlibatan aktif oleh netizen pada public sphere di media sosial. Modal sosial merupakan sekumpulan nilai informal yang menyebar di antara anggota kelompok sehingga memungkinkan terjadinya kerja sama kolektif. Tulisan ini menggunakan isu tes wawasan kebangsaan Komisi Pemberantasan Korupsi (TWK KPK) sebagai studi kasus. Sebab, isu ini berkaitan dengan adanya wacana pelemahan KPK yang dilakukan oleh penguasa. Kajian ini mengambil pendekatan kuantitatif relasional melalui Social Network Analysis (SNA) dan analisis sentimen. Visualisasi SNA berbentuk nodes dan edges menampilkan informasi berupa top influencer dan top engaged tweets. Analisis sentimen diukur dengan tiga metrik, yakni amplifikasi, aplaus, dan tingkat percakapan per unggahan. Data pada kajian ini diperoleh dari Twitter yang telah diolah dengan instrumen Big Data Analytics. Rentang waktu pengambilan data dilakukan dari tanggal 16 Mei hingga 13 September 2021. Hasil kajian memperlihatkan bahwa aktor-aktor dengan kredibilitas tinggi di dunia nyata memanfaatkan modal sosial yang dimiliki saat menggunakan Twitter. Karenanya, terjadi peningkatan keterlibatan aktif oleh netizen lewat banyaknya muatan sentimen yang diperoleh. Mayoritas citra sentimen dalam kajian ini didominasi oleh sentimen negatif atau mengindikasikan kontra terhadap pelaksanaan TWK KPK.
CITATION STYLE
Pradana, M. L. (2023). Pengaruh Modal Sosial pada Pembentukan Public Sphere di Twitter: Studi Kasus Isu Tes Wawasan Kebangsaan KPK dengan Pendekatan Kuantitatif Relasional. Jurnal PolGov, 5(1), 89–150. https://doi.org/10.22146/polgov.v5i1.5041
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.