Tulang sotong (Sepiella inermis) berpotensi sebagai sumber kitosan. Kitosan merupakan polimer alami yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang salah satunya farmasi. Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis kitosan dari limbah tulang sotong serta mempelajari pengaruh variasi waktu deasetilasi terhadap nilai rendemen, kadar air, kadar abu dan derajat deasetilasi. Untuk mensintesis kitosan dilakukan sintesis kitin terlebih dahulu dengan dua proses yaitu : demineralisasi dan deproteinisasi. Selanjutnya untuk sintesis kitosan ada pada proses deasetilasi menggunakan NaOH 60 % dengan perbandingan antara sampel dan pelarut yaitu 1:10 (b/v) dan variasi waktu deasetilasi yaitu 4 jam, 6 jam dan 8 jam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai rendemen, kadar air, kadar abu dan derajat deasetilasi telah memenuhi persyaratan standar mutu kitosan dan nilai yang diperoleh menurun dikarenakan bertambahnya waktu deasetilasi namun untuk kadar air, tidak dipengaruhi oleh waktu deasetilasi, dan juga tulang sotong ini berpotensi untuk dijadikan bahan untuk membuat kitosan, hal ini didasarkan pada hasil FTIR karena memiliki gugus -OH, gugus -NH, serta tidak munculnya gugus C=O dari gugus amida yang merupakan karakteristik dari terbentuknya kitosan.
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.
CITATION STYLE
Mursal, I. L. P., Fikayuniar, L., Gunarti, N. S., Sugiharta, S., & Empon, R. (2021). PENGARUH WAKTU DEASETILASI TERHADAP HASIL PREPARASI DAN KARAKTERISASI KITOSAN DARI LIMBAH TULANG SOTONG (Sepiella inermis). Jurnal Buana Farma, 1(3), 47–55. https://doi.org/10.36805/jbf.v1i3.206