Ketersediaan darah baik di Unit Transfusi Darah (UTD) maupun di Bank Darah Rumah Sakit (BDRS) bergantung pada kesadaran dan minat masyarakat untuk mendonorkan darahnya secara sukarela dan teratur. Keterbatasan jumlah pendonor pada saat ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang pentingnya manfaat donor darah. Salah satu langkah yang dapat diambil dalam strategi menumbuhkan minat seseorang untuk melakukan donor darah adalah dengan cara pemberian informasi sebagai pengetahuan dasar bagi calon pendonor melalui sosialisasi mengenai manfaat yang kita peroleh setelah melakukan donor darah. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan analisis kuantitatif jenis time study cross-sectional yang dilaksanakan di salah satu perusahaan yang berada di kota Cimahi. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa terdapat hubungan positif antara sosialisasi dan minat donor darah. Semakin tinggi tingkat sosialisasi, semakin tinggi pula minat donor darah pada karyawan tersebut. Sebaliknya, semakin rendah tingkat sosialisasi, semakin rendah pula minat donor darah pada karyawan tersebut.
CITATION STYLE
Widiawati, N. W., & Mulyeni, S. (2024). Sosialisasi Donor Darah Guna Meningkatkan Minat Donor Darah Bagi Karyawan Wanita Pada Perusahaan X Di Kota Cimahi. Indonesian Journal of Social Science, 2(1), 38–50. https://doi.org/10.58818/ijss.v2i1.46
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.