Metode ekstraksi dapat mempengaruhi komponen kimia dalam suatu ekstrak tanaman.Pada penelitian ini telah dilakukan uji penentuan kadar fenolat total dari daun piladang(Solenostemon scutellarioides (L.) Codd). yang diekstraksi dengan beberapa cara. Metodeekstraksi yang dilakukan antara lain cara tradisional (peremasan dan perebusan) dan ekstraksilaboratorium (sokletasi dan maserasi). Kadar fenolat total ekstrak daun piladang diperolehdengan metode Folin-Ciocalteu dengan menggunakan spektrofotometer UV-Visible. Asam galatdiukur pada panjang gelombang maksimum 758 nm. Kadar fenolat dinyatakan dalam mg setaraasam galat / gr ekstrak. Perolehan kadar fenolat tertinggi oleh sokletasi daun kering 376,5979mg/g, diikuti oleh maserasi daun kering 356,7619 mg/g, sokletasi daun segar 333,1509 mg/g,maserasi daun segar 293,3015 mg/g, rebusan daun segar 216,3534 mg/g, sari remasan 77,3158mg/g, rebusan daun kering 69,3957 mg/g.
CITATION STYLE
Verawati, V., Arel, A., & Arfianisa, R. (2016). PENGARUH PERBEDAAN METODE EKSTRAKSI TERHADAP KANDUNGAN FENOLAT TOTAL EKSTRAK DAUN PILADANG (Solenostemon scutellarioides (L.) Codd). Scientia : Jurnal Farmasi Dan Kesehatan, 6(2), 79. https://doi.org/10.36434/scientia.v6i2.47
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.