Background: Sepanjang rentang kehidupan, banyak peristiwa yang telah mewarnai perjalanan hidup seseorang, salah satunya adalah pengalaman traumatic ketika masih anak, sehingga berdampak pada menetapnya “inner child” hingga dewasa. Dari studi pendahuluan terhadap 33 mahasiswa, ditemukan 7 partisipan dengan pengalaman trauma masa kecil yang serius. Tujuan penelitian ini untuk menggali pengalaman trauma masa kecil dan mengeksplorasi inner child yang dialami. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan pendekatan fenomenologi menggunakan teknik Writing Expression pada 33 mahasiswa untuk mengidentifikasi pengalaman trauma masa kecil, dan dilanjutkan FGD dengan melakukan indepth interview kepada 7 mahasiswa untuk mengeksplor inner child karena trauma yang pernah dialami. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 7 partisipan mengalami pengalaman trauma masa kecil yang serius saat usia 5-10 tahun dan memiliki “inner child” yang masih menetap hingga saat ini (usia dewasa). 6 dari 7 partisipan memiliki trauma dalam keluarga dan satu partisipan pengalaman trauma karena bullying di sekolah. Berdasarkan penelitian tersebut disimpulkan bahwa pengalaman trauma masa kecil yang serius berdampak pada terlukanya jiwa anak yang terperangkap dalam tubuh orang dewasa. Sehingga peneliti menyarankan kepada penyintas trauma untuk menyadari bahwa trauma masa kecil bukan untuk diabaikan, namun perlu diakui dan diselesaikan dengan cara meminta bantuan pada professional.
CITATION STYLE
Aini, K., & Wulan, N. (2023). PENGALAMAN TRAUMA MASA KECIL DAN EKSPLORASI INNER CHILD PADA MAHASISWA KEPERAWATAN STIKES KUNINGAN: STUDI FENOMENOLOGI. Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal, 14(01), 33–40. https://doi.org/10.34305/jikbh.v14i01.684
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.