Tujuan kajian ini adalah untuk mengetahui analisis wacana kritis dari pemberitaan yang dipublikasikan Kompas.com tentang permintaan maaf dari Arteria Dahlan setelah mendapat protes dari Masyarakat Sunda dan Jawa Barat. Dalam kajian ini, dicermati segala aspek mikrostruktural, mesostruktural, dan makrostruktutal yang dikembangkan untuk memproduksi teks suatu berita. Kajian ini menggunakan satu berita dari Kompas.com dengan judul “Diprotes Masyarakat Sunda, Arteria Dahlan Akhirnya Minta Maaf”, yang terbit 20 Januari 2022 secara online. Penelitian ini menggunakan model analisis wacana kritis Norman Fairclough. Metodologi kualitatif digunakan sebagai dasar berpikir, dan paradigma kritis digunakan sebagai sudut pandang kajian. Hasil kajian ini menunjukkan, Kompas.com melakukan praktik pemilihan diksi, penggunaan kalimat luas sebab akibat, dan pemilihan narasumber dalam kutipan langsung untuk memproduksi teks berita. Pemberitaan artikel tersebut juga dinilai selaras dengan tujuan keberadaan Kompas, yakni hadir di tengah pembaca sebagai jurnalisme yang memberi makna, dan menjadi acuan bagi jurnalisme yang baik di tengah derasnya aliran informasi yang tak jelas kebenarannya. Ada motivasi dalam produksi teks berita tersebut, yakni pembaca digiring untuk memberikan pencitraan positif pada Kompas.com sebagai media tingkat nasional yang aktif dan eksis dalam menyuarakan keadilan, memberi ulasan dari dua sisi, dan berusaha meredakan polemik di tengah masyarakat demi persatuan bangsa.
CITATION STYLE
Maelasari, N. (2022). ANALISIS WACANA KRITIS PADA PEMBERITAAN KOMPAS.COM TENTANG PERMINTAAN MAAF ARTERIA DAHLAN. METAMORFOSIS | Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia Dan Pengajarannya, 15(1), 35–44. https://doi.org/10.55222/metamorfosis.v15i1.815
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.