Bagaimana Pandangan Islam Tentang Kesetaraan Gender (Perspektif Kemanusiaan)? Metodologi penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, menggunakan studi pustaka melalui buku, jurnal dan makalah yang berkaitan dengan penelitian. Manusia pada dasarnya adalah pelayan, dan tidak ada perbedaan antara pria dan wanita yang melakukan banyak tindakan baik untuk mereka, terlepas dari jenis kelamin mereka. Ada potensi dan kemungkinan yang sama bagi keduanya untuk menjadi hamba Tuhan yang ideal. Selain menjadi hamba yang penurut dan taat yang takut kepada Allah, maksud dan tujuan keberadaan umat manusia di bumi adalah agar mereka menjadi khalifah di bumi. Laki-laki dan perempuan memiliki kewajiban yang berbeda sesuai dengan kodrat masing-masing dalam keyakinan Islam. Selama pria dan wanita mempertahankan fitrah ini, mereka memiliki kesempatan yang sama untuk memiliki kehidupan penuh dalam pendidikan, sosial-masyarakat, politik, seni, dll. Sejumlah hadits Nabi yang memuji perempuan menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang mengedepankan martabat dan nilai perempuan. Menjadi manusia tidaklah mudah, tetapi akan bodoh untuk membiarkan tantangan-tantangan ini membahayakan kehormatan kita. Secara khusus, saat menghadapi fenomena menolak perbedaan manusia, yang mengunci masyarakat dalam stigma ketidaksetaraan gender. Pria dan wanita menyadari bahwa mereka berdua adalah manusia, sebagaimana mestinya.
CITATION STYLE
Buchori, U., Iman, F., Ishom, M., & Al-Ayubi, S. (2023). KESETARAAN GENDER DAN HUBUNGAN M PANDANGAN ISLAM TENTANG KESETARAAN GENDER PERSPEKTIF KEMANUSIAAN. Jurnal Alwatzikhoebillah : Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, Humaniora, 9(1), 112–123. https://doi.org/10.37567/alwatzikhoebillah.v9i1.1554
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.