IDENTIFIKASI KERUSAKAN BANGUNAN AKIBAT KUMBANG PERUSAK KAYU DI KOMPLEK BINCAU INDAH 1 DESA BINCAU KECAMATAN MARTAPURA KABUPATEN BANJAR

  • Humaidi M
  • Satriadi T
  • Ulfah D
N/ACitations
Citations of this article
6Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

The damage of buildings by the wood-destroying beetle to be identified to prevent its more rapid spread. The purpose of this study was to identify the level of damage of buildings and to identify wood destroying beetles in buildings in the Komplek Bincau Indah 1, Bincau Village, Banjar Regency, South Kalimantan. The method used in this study is a descriptive method to describe the actual situation about the object under study with direct observation and interview techniques. The samples taken were the houses of residents who were attacked by wood-destroying beetle as many as 36 samples. The captured beetles are then preserved to identify their species. The level of damage to buildings is divided into 3 levels, namely light damage 36.11%, moderate damage 58.33% and severe damage 5.55%. The average intensity of damage to the girder is 11.52%, the rafters are 11.66%, the truss is 11.52% and the frame is 3.33%, while the ceiling and door are not damaged (0%). The average attack rate of beetles that attack the Komplek Bincau Indah 1 in Bincau Village is 16.77%. There are two types of beetles that damage buildings in this study, namely Eastern carpenter bee (Xyocopa virginica) and the thread-waisted bee (Ammophila sp). The more dominant Eastern carpenter bee damage parts of the buildingKerusakan bangunan akibat kumbang perusak kayu dapat berpotensi secara serius sehingga perlu diidentifikasi untuk mencegah penyebaran yang lebih cepat. Tujuan pada  penelitiaan ini yaitu untuk mengidentifikasi tingkat kerusakan pada bangunan serta mengidentifikasi kumbang perusak kayu pada bangunan di Komplek Bincau Indah 1 Desa Bincau, Kab. Banjar, Kalimantan Selatan. Metode yang di gunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif untuk mengambarkan keadaan yang sebenarnya tentang objek yang diteliti dengan teknik observasi dan wawancara secara langsung. Sampel yang diambil ialah rumah warga yang terserang hama perusak kayu sebanyak 36 sampel. Kumbang yang ditangkap lalu diawetkan untuk diidentifikasi jenisnya. Tingkat kerusakan bangunan terbagi menjadi 3 tingkatan, yaitu kerusakan ringan 36,11%, kerusakan sedang 58,33% dan kerusakan parah 5,55%. Rata-rata intensitas kerusakan pada bagian gelagar 11,52%, bagian kasau 11,66%, bagian kuda-kuda 11,52% serta bagian kusen 3,33%, sedangkan pada plafon dan pintu tidak mengalami kerusakan (0%). Rata-rata tingkat serangan kumbang yang menyerang di Komplek Bincau Indah 1 Desa Bincau sebesar 16,77%. Jenis Kumbang yang merusak bangunan pada penelitian ini ada dua jenis kumbang yaitu Lebah Tukang Kayu (Xyocopa virginica) dan Lebah Berpinggang Benang (Ammophila sp). Lebah tukang kayu yang lebih dominan merusak bagian bangunan

Cite

CITATION STYLE

APA

Humaidi, M., Satriadi, T., & Ulfah, D. (2022). IDENTIFIKASI KERUSAKAN BANGUNAN AKIBAT KUMBANG PERUSAK KAYU DI KOMPLEK BINCAU INDAH 1 DESA BINCAU KECAMATAN MARTAPURA KABUPATEN BANJAR. Jurnal Sylva Scienteae, 5(2), 261. https://doi.org/10.20527/jss.v5i2.5362

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free