Diabetes melitus merupakan kelainan metabolik yang disebabkan oleh kenaikan kadar gula darah. Luka pada penderita diabetes dapat menjadi ulkus yang melibatkan radikal bebas. Madu rambutan mengandung tinggi antioksidan yang berfungsi sebagai penyembuhan luka. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh madu rambutan terhadap luas luka dan kadar Malondialdehid (MDA) mukosa mulut tikus Wistar diabetes melitus. Metode penelitian adalah eksperimental laboratoris. Sampel penelitian menggunakan 36 ekor tikus jantan galur Wistar. Semua tikus diinduksi aloksan untuk mendapatkan keadaan diabetes, kecuali kelompok kontrol negatif. Semua tikus diberi perlukaan dengan menggunakan punch biopsy berdiameter 4 mm pada palatum dalam kelompok kontrol positif, kontrol negatif, dan kelompok madu rambutan. Terminasi dilakukan pada hari ke-0, ke3, ke-7, dan ke-14 sebanyak 3 ekor tikus pada setiap kelompok serta dilakukan pengukuran luas luka dan pembacaan MDA jaringan. Uji analisis statistik menggunakan uji One Way ANOVA dan uji Kruskall Wallis (p 0,05). Hasil penelitian menunjukkan madu rambutan dapat menurunkan luas luka pada hari ketujuh dan keempat belas serta menurunkan kadar radikal bebas MDA luka diabetes melitus. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian madu rambutan dengan kandungan antioksidan dapat menurunkan luas luka dan kadar radikal bebas malondialdehid plasma darah tikus diabetes sehingga berpotensi untuk obat penyembuh luka rongga mulut manusia dengan diabetes melitus.
CITATION STYLE
Yuslianti, E. R., Sutjiatmo, A. B., & Septiani, D. (2021). Pemberian Madu Rambutan (Nephelium lappaceum) Menurunkan Luas Luka dan Kadar Malondialdehid Tikus Diabetes Melitus. Insisiva Dental Journal: Majalah Kedokteran Gigi Insisiva, 10(1), 12–19. https://doi.org/10.18196/di.v10i1.8245
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.