Penggunaan Campur Kode dan Alih Kode dalam Transaksi Jual Beli Pedagang Kaki Lima di Cirebon

  • Muliawati H
  • Solikhin S
  • Nursyamsiah U
N/ACitations
Citations of this article
46Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Masyarakat Indonesia tergolong masyarakat tutur dwibahasawan. Bagi sebagian masyarakat hal yang biasa menggunakan campur kode bahkan alih kode karena bahasa pertamanya ialah bahasa daerah dan bahasa keduanya yakni bahasa Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan alih kode dan campur kode yang terjadi dalam kegiatan jual beli serta faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kejadian tersebut. Data penelitian ini adalah berupa variasi bahasa yang digunakan oleh pedagang kaki lima di Jalan Perjuangan, Kota Cirebon saat melakukan transaksi jual beli antara penjual dan pembeli. Adapun sumber penelitian yakni pedagang kaki lima yang berada di Jalan Perjuangan, Kota Cirebon yang berada di sekitar  empat lokasi berbeda. Dalam kenyataan sehari-hari, ternyata bahwa ragam bahasa lebih cenderung memakai alih kode dan campur kode. Penggunaan campur kode dan alih kode dalam percakapan antara penjual dan pembeli berfungsi sebagai pengakrab dan mempermudah dalam berkomunikasi. Dengan demikian, campur kode dan alih kode  sering terjadi dan digunakan saat berkomunikasi dalam transaksi jual beli.

Cite

CITATION STYLE

APA

Muliawati, H., Solikhin, S., & Nursyamsiah, U. (2019). Penggunaan Campur Kode dan Alih Kode dalam Transaksi Jual Beli Pedagang Kaki Lima di Cirebon. Deiksis: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 6(1), 83. https://doi.org/10.33603/deiksis.v6i1.1180

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free