Analisis faktor-faktor produksi industri pengolahan menjadi aspek penting dalam meningkatkan nilai tambah antar sektor dan berkontribusi besar pada sektor PDRB dalam pembangunan ekonomi regional. Kerjasama antar daerah dapat memicu terkonsentrasinya industri pengolahan atau aglomerasi industri di wilayah Jawa Tengah. Daerah yang berpotensi memiliki SDA sebagai sumber bahan baku dan SDM yang terampil dapat memperoleh manfaat skala ekonomi, lokasi ekonomi, dan tenaga kerja yang berdekatan guna mendorong pertumbuhan ekonomi regional. Pengunaan input-input dalam proses produksi menganggap subtitusi faktor-faktor produksi dapat dioptimalkan dan elastisitas subtitusinya adalah 1. Pengukuran efisiensi produksi dengan cara efisiensi teknis, efisiensi harga, efisiensi ekonomi dan return to scale. Tujuan penelitian ini menganalisis pengunaan input-input produksi dan menambahkan faktor eksogen yaitu aglomerasi industri. Metode analisis menggunakan pendekatan Stochastic Frontier Analysis (SFA) dengan estimasi program Frontier 4.1. Hasil penelitian modal (X1), bahan baku (X3), tenaga kerja (X3), upah per tenaga kerja (X4), aglomerari (AG) memiliki pengaruhi positif signifikan. Kesimpulan penambahan faktor produksi secara proporsional untuk mencapai skala hasil produksi yang optimal. Pembaharuan mesin-mesin produksi menghadapi perkembangan teknologi modern dalam meningkatkan hasil produksi. Meningkatkan kualitas SDM melalui pelatihan dan pendidikan formal sehingga bersifat padat karya (labor intensive) untuk menyerap banyak tenaga kerja.
CITATION STYLE
Wibowo, S. A., & SBM, N. (2018). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Industri Pengolahan dan Efisiensi Produksi pada Kabupaten/Kota di Jawa Tengah Tahun 2010-2015. Media Ekonomi Dan Manajemen, 33(2). https://doi.org/10.24856/mem.v33i2.727
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.