Swamedikasi diartikan sebagai pemilihan dan pemanfaatan obat-obatan untuk mengobati gejala atau penyakit yang dikenali sendiri. Provinsi Kalimantan Tengah memiliki prevalensi swamedikasi yang tinggi yaitu 89,46%. Peningkatan minat masyarakat terhadap swamedikasi meningkat karena pandemi COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran penjualan obat swamedikasi di Apotek Karomah saat pandemi COVID- 19 berlangsung. Pengumpulan data penjualan dilakukan dengan melihat pada SIM (Sistem Informasi Management) berbasis computer pada Juli – Agustus 2021. Hasil penelitian menunjukan bahwa tiga besar penjualan berdasarkan jenis obat di Apotek Karomah berupa Batuk&Flu sebanyak 1956 item (24,48%), Jamu&Minuman sebanyak 1482 item (18,55%), dan Alkes sebanyak 993 item (12,43%). Penjualan sepuluh besar (Top 10) berdasarkan item/ merk obat ditempati oleh komix batuk sebanyak 1236 item, madu TJ sebanyak 718 item, dan masker sebanyak 554 item. Total omzet penjualan pada Bulan Juli adalah Rp 49.068.000,- dan terlihat menurun pada Bulan Agustus Rp 43.944.000,-. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pandemi COVID-19 memberikan dampak penjualan obat swamedikasi di Apotek Karomah Kota Palangka Raya terutama obat-obat yang berkaitan dengan penurunan gejala COVID-19 dan peningkatan imunitas tubuh.
CITATION STYLE
Citrariana, S., & Paramawidhita, R. Y. (2023). Gambaran Penjualan Obat Swamedikasi di Apotek Karomah Palangka Raya saat Pandemi Covid-19 Tahun 2021. SINTEZA, 3(1), 18–23. https://doi.org/10.29408/sinteza.v3i1.7843
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.