Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa partisipasi aktif dalam kegiatan olahraga merupakan faktor utama yang berhubungan dengan kualitas hidup peserta posyandu lanjut usia (lansia). Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan level aktivitas fisik dan kualitas hidup lansia di Kecamatan Bambanglipuro, Bantul. Suatu studi cross-sectional dilaksanakan selama Juni-September 2017. Sampel adalah 123 subjek lansia di Bambanglipuro yang terpilih melalui teknik consecutive sampling. Level aktivitas fisik diukur dengan IPAQ-short form. Kualitas hidup diukur dengan kuesioner SF-36 dan dinyatakan dalam 2 skala: kualitas kesehatan fisik dan kualitas kesehatan mental. Data dianalisis dengan uji chi-square dan multiple logistic regression. Hasil menunjukkan mayoritas lansia memiliki kualitas kesehatan fisik dan kualitas kesehatan mental yang baik (69,1%;76,4%). Analisis multivariat menunjukkan bahwa level aktivitas fisik yang tinggi dan tidak adanya hipertensi berhubungan dengan kualitas kesehatan fisik yang baik (aPR=9,38;95%CI=1,81-48,45 vs aPR=5,12;95%CI=1,55-16,93) dan kualitas kesehatan mental yang baik (aPR=11,87; 95%CI= 2,50-56,33 vs aPR=4,39; 95%CI=1,16-16,70). Terbukti bahwa level aktivitas fisik yang tinggi dan tidak adanya status hipertensi berhubungan dengan kualitas hidup yang baik dari lansia.
CITATION STYLE
Dewi, S. K. (2018). Level Aktivitas Fisik dan Kualitas Hidup Warga Lanjut Usia. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 14(3), 241. https://doi.org/10.30597/mkmi.v14i3.4604
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.