Percobaan bertujuan untuk memperoleh dosis pupuk fosfat yang tepat pada tiga jenis tanah dengan status hara P total tanah yang berbeda (Vertisol, Inceptisol, dan Ultisol) yang berpengaruh paling baik dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil bawang merah Kultivar Kuning. Percobaan dilaksanakan dari bulan Oktober 2005 sampai Ianuari 2006 di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Iatinangor, pada ketinggian tempat 754 m di atas permuakaan air laut, dan tipe iklim D3 menurut Oldeman, dengan menggunakan tiga jenis tanah yaitu Vertisol, lnceptisol, dan Ultisol. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial, yang terdiri atas dua faktor dengan tiga ulangan. Faktor pertama adalah status hara P total tanah yang terdiri atas tiga taraf yaitu rendah (1-20 mg.100g-1, Ultisol), sedang (2l-40 mg.100g-1, Inceptisol), dan tinggi (> 40 mg.100g-1, Vertisol). Faktor kedua adalah dosis pupuk Fosfat (P2O5) yang terdiri atas 5 taraf yaitu 0; 60; 120; 180; dan 240 kg.ha-1. Hasil percobaan menunjukkan bahwa pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah pada status hara P total yang berbeda tidak bergantung pada dosis pupuk fosfat yang diberikan. Status hara P total tanah berpengaruh terhadap serapan P tanaman dan semua parameter yang diamati Bawang merah yang ditanam pada tanah dengan status hara P tinggi (jenis tanah Vertisol) menghasilkan bobot umbi tertinggi yaitu 65,03 g/rumpun (16,25 ton.ha-1). Pemberian dosis pupuk fosfat 180 kg.ha-1 memberikan bobot umbi per tanaman tertinggi yaitu 59,8 g (14,6 ton.ha-1), serta memberikan indek panen tertinggi.
CITATION STYLE
Hamdani, L. S. (2008). Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah Kultivar Kuning pada Status Hara P Total Tanah dan Dosis Pupuk Fospat yang Berbeda. Agrikultura, 19(1). https://doi.org/10.24198/agrikultura.v19i1.631
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.