Sistem cadangan sangat penting dan wajib dimiliki dalam sebuah sistem produksi. Sistem ini berfungsi untuk menjaga keandalan dari sistem tersebut. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) PT. Indonesia Power Suralaya merupakan salah satu perusahaan penghasil listrik yang menggunakan baterai sebagai sistem cadangan, terutama pada peralatan listrik yaitu menggunakan sistem baterai 220 VDC. Pada sistem pencadangan ini terdiri dari 104 sel baterai dan masing-masing sel baterai bernilai 2 VDC berjenis asam timbal. Masalah yang sering terjadi pada sistem baterai tersebut yaitu suhu kerja yang melebihi suhu yang ditentukan oleh spesifikasi baterai untuk bekerja maksimum dikarenakan faktor cuaca lingkungan. Permasalahan ini berdampak terhadap usia pakai baterai menjadi lebih pendek. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu lebih terhadap usia pakai baterai asam timbal. Data pada penelitian ini diperoleh berdasarkan pengukuran rutin bulanan yang diukur langsung menggunakan thermogun dengan analisis data menggunakan metode regresi linier. Berdasarkan hasil analisis didapat bahwa usia pakai baterai pada saat kondisi ini akan bertahan selama 13 tahun 2 bulan sejak awal dipasang yaitu sejak bulan Februari tahun 2017, dengan usia pakai seharusnya yaitu 20 tahun atau berkurang sekitar 7 tahun (± 35%) dibandingkan spesifikasinya. Dengan demikian, pada bulan Agustus tahun 2029 baterai direkomendasikan untuk diganti.
CITATION STYLE
Fauziah, D., & Laksono, R. I. (2021). Prediksi usia pakai baterai pada sistem pencadangan unit 3 PLTU Suralaya. JITEL (Jurnal Ilmiah Telekomunikasi, Elektronika, Dan Listrik Tenaga), 1(2), 147–154. https://doi.org/10.35313/jitel.v1.i2.2021.147-154
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.