Kecemasan merupakan keadaan emosi yang tidak menyenangkan, dicirikan dengan kegelisahan, ketidakenakan, kekwatiran, ketakutan yang tidak mendasar tentang terjadi hal-hal yang tidak diinginkan ketika menghadapi pembelajaran matematika. Dengan ciri matematika sebagai penalaran deduktif, dimana kebenaran suatu konsep diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya sehingga kaitan antar konsep dalam matematika bersifat konsisten, akibatnya pelajaran matematika masih dianggap sulit bagi banyak siswa. Terdapat empat faktor penyebab kecemasan siswa terhadap matematika, yaitu: (1) sebagai cabang ilmu yang spesifik, obyeknya fakta, konsep, operasi dan prinsip yang berperan dalam membentuk proses berpikir matematis dibutuhkan kompetensi untuk mempelajarinya, (2) persepsi dimasyarakat bahwa matematika itu sulit telah mengkoptasi pikiran sebagian anak, (3). Pembelajaran matematika yang “kering”, monoton dan guru yang cenderung represif, dan (4) tuntutan mendapat nilai baik dari orang tua dan guru. Pembelajaran kooperatif sebagai pendekatan yang dirancang untuk memberi dorongan kepada siswa agar bekerjasama selama proses pembelajaran, saling menghargai pendapat, membetulkan kesalahan dan memecahkan solusi secara bersama. Kolaborasi sedemikian akan menambah pengetahuan dan keterampilan siswa memecahkan masalah dalam matematika. Sehingga tulisan ini menguraikan pembelajaran kooperatif sebagai pendekatan alternatif menurunkan kecemasan dan prilaku menghindari bantuan siswa dalam pembelajaran matematika.
CITATION STYLE
Lanani, K. (2020). Menurunkan Kecemasan Dan Prilaku Menolak Bantuan Pada Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Suatu Pendekatan Cooperatif Learning. Pasundan Journal of Mathematics Education : Jurnal Pendidikan Matematika, (Vol 2 No 2). https://doi.org/10.23969/pjme.v2i2.2475
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.