Strength-based parenting dan self-compassion pada mahasiswa

  • Julianti Ratna J
  • Sumargi A
  • Engry A
  • et al.
N/ACitations
Citations of this article
47Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Self-compassion diperlukan sebagai faktor proteksi terhadap stres dan depresi yang sering terjadi pada masa pandemi COVID-19. Self-compassion adalah perasaan belas kasih yang ditujukan kepada diri sendiri terutama pada saat menghadapi kesulitan ataupun kegagalan. Strength-based parenting (SBP) berpotensi mempengaruhi self-compassion karena orangtua dengan sengaja memperhatikan kekuatan anak daripada kelemahannya (strength-knowledge) dan mendorong anak untuk menggunakan kekuatannya tersebut (strength-use). Berdasarkan hasil kuesioner yang disebarkan secara daring kepada 180 orang mahasiswa di Surabaya (16-22 tahun) terungkap bahwa SBP mempengaruhi self-compassion secara signifikan dengan kontribusi sebesar 12,5%. Strength-knowledge merupakan prediktor yang signifikan bagi self-compassion yang berarti bahwa pemahaman orangtua akan kelebihan anak dapat meningkatkan self-compassion mahasiswa. Penelitian selanjutnya dapat menggali lebih jauh keterkaitan antara SBP, self-compassion, kesejahteraan, tingkat kecemasan dan depresi yang dialami oleh mahasiswa selama masa pandemic sebagai upaya untuk meningkatkan kesehatan mentalnya.

Cite

CITATION STYLE

APA

Julianti Ratna, J. M., Sumargi, A. M., Engry, A., & Jonathan, A. (2021). Strength-based parenting dan self-compassion pada mahasiswa. Psychopreneur Journal, 5(2), 80–89. https://doi.org/10.37715/psy.v5i2.2317

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free