Umumnya pasar ditandai oleh penjual dan pembeli yang saling bertemu. Proses jual beli biasanya melalui proses tawar menawar karena harganya bukan merupakan harga tetap. Pasar tradisional tidak hanya sebagai tempat transaksi untuk menjual dan membeli, namun juga bisa menjadi tempat multifungsi, seperti; interaksi sosial dan fungsi budaya. Seiring perkembangan teknologi, banyak developer membangun beberapa area bisnis modern seperti; mal, ritel, supermarket, hypermart, dan sebagainya. Sehingga, keberadaan pasar tradisional saat ini menjadi tenggelam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan dan mengumpulkan informasi / sumber yang valid guna memproses film animasi pendek yang memanfaatkan pasar tradisional sebagai setting dan fokus utama. Penelitian ini akan menggunakan metode kualitatif dengan wawancara, survei, dan observasi di lokasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah keberadaan pasar tradisional saat ini mulai memprihatinkan. Hal ini dikarenakan umumnya pasar tradisional tidak mengikuti perkembangan zaman dan tidak mengikuti tuntutan pasar. Karena itu, pasar tradisional tidak mampu bersaing dengan pusat perbelanjaan modern. Konsumen yang memutuskan untuk pergi ke pasar tradisional dikarenakan faktor kebiasaan dan jarak tempuhnya.
CITATION STYLE
Firdaus, M. (2018). Eksplorasi Visual Pasar Tradisional sebagai Pendukung dalam Perancangan Film Animasi Pendek “Potret.” Jurnal Desain, 5(03), 235. https://doi.org/10.30998/jurnaldesain.v5i03.2160
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.