Nomophobia Mahasiswa di Era Pandemi Covid-19

  • Syaputra Y
  • Monalisa M
  • Khairat I
  • et al.
N/ACitations
Citations of this article
20Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Pandemi covid-19 membuat mahasiswa lebih banyak menghabiskan harinya dengan handphone. pembelajaran jarak jauh dijadikan alasan untuk lebih banyak menggunakan handphone. tanpa disadari kondisi ini membuat mereka banyak mengalami nomophobia. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana tingkat nomophobia mahasiswa dimasa Pandemi, serta bagaimana implikasi bimbingan konseling terhadap masalah nomophobia. Penelitian ini menggunakan metodologi deskriptif kuantitatif. Penelitian dilakukan di Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin dengan sampel sebanyak 368 mahasiswa yang dipilih dengan teknik convenience sampling. Data dikumpulkan dengan nomophobia questioner (NPM-Q) versi Indonesia. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa 135 mahasiswa memiliki tingkat nomophobia pada kategori tinggi atau sebesar dan sebanyak 88 mahasiswa berada pada kategori sangat tinggi. Sebanyak 111 mahasiswa kategori sedang dan 34 mahasiswa berada pada kategori rendah. Implikasinya dalam bimbingan konseling, para penderita nomophobia dapat diberikan bimbingan untuk membantu mereka agar bisa lepas dari ketakutan dan kecanduan akan handphone melalui layanan dalam bimbingan konseling

Cite

CITATION STYLE

APA

Syaputra, Y. D., Monalisa, M., Khairat, I., & Tamarin, R. (2022). Nomophobia Mahasiswa di Era Pandemi Covid-19. TERAPUTIK: Jurnal Bimbingan Dan Konseling, 6(1), 29–34. https://doi.org/10.26539/teraputik.611058

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free