Mengapa Perilaku Burnout dikuatirkan oleh Para Manager di Industri Manufaktur?

  • Soelton M
  • Nurfakhriansyah A
  • Apriadi I
  • et al.
N/ACitations
Citations of this article
23Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Karyawan yang memiliki tingkat kejenuhan paling tinggi kemungkinan besar akan mengundurkan diri dari pekerjaannya sehingga pekerjaannya tidak maksimal, seperti persaingan tidak sehat antar sesama karyawan, kurangnya kepuasan dalam bekerja, hal inilah yang menyebabkan gejala burnout pada karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh beban kerja dan efikasi diri terhadap burnout yang dimediasi oleh stres kerja. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif pada PT Intan Metalindo dengan sampel sebanyak 75 responden. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Structural Equation Model (SEM) dengan alat analisis Partial Least Square (PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa beban kerja dan efikasi diri berpengaruh positif dan signifikan terhadap stres kerja. Stres kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap burnout. Beban kerja dan efikasi diri berpengaruh positif dan signifikan terhadap burnout. stres kerja tidak memediasi pengaruh beban kerja terhadap burnout. Stres kerja tidak memediasi efek efikasi diri terhadap burnout.

Cite

CITATION STYLE

APA

Soelton, M., Nurfakhriansyah, A. R., Apriadi, I., Arief, H., Noermijati, N., & Vizano, N. A. (2022). Mengapa Perilaku Burnout dikuatirkan oleh Para Manager di Industri Manufaktur? INOBIS: Jurnal Inovasi Bisnis Dan Manajemen Indonesia, 5(4), 461–474. https://doi.org/10.31842/jurnalinobis.v5i4.244

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free