Kebutuhan mahasiswa adalah menjalin hubungan yang hangat dan bahagia dengan siapapun namun kenyataannya justru terjebak dalam toxic relationship. Ciri toxic relationship berupa kemarahan, ketidakbahagiaan, stres, frustrasi, serta beragam gangguan yang dilakukan pada sebuah hubungan. Toxic relationship yang berkelanjutan menyebabkan munculnya konflik, kemarahan, frustrasi dan ketidakbahagiaan. Salah satu faktor yang memengaruhi toxic relationship adalah self esteem, yaitu kepuasan mahasiswa terhadap dirinya yang memengaruhi kepercayaannya dalam segala hal, baik dalam hubungan romantis maupun hubungan yang lain. Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh self esteem terhadap toxic relationship, dengan memakai metode kuantitatif korelasional. Data dikumpulkan dengan skala self esteem dan skala toxic relationship. Subjek penelitian sebesar 200 orang mahasiswa Fakultas Psikologi. Hasil analisis regresi menunjukkan F sebesar 16,688 dengan nilai signifikan 0,000 artinya adanya pengaruh self esteem terhadap toxic relationship mahasiswa. Nilai Beta sebesar -0,279 menerangkan bahwa makin tinggi self esteem maka makin rendah toxic relationship dan sebaliknya. Hasil penelitian ini menyarankan perlunya meningkatkan self esteem mahasiswa. Ketika self esteem mahasiswa tinggi akan lebih mampu menjauhi relasi yang buruk dan tidak sehat.
CITATION STYLE
Setianingrum, M. E., & Kelly, E. (2023). Toxic Relationships ditinjau dari Self Esteem pada Mahasiswa. Jurnal Psikologi : Jurnal Ilmiah Fakultas Psikologi Universitas Yudharta Pasuruan, 10(2), 409–421. https://doi.org/10.35891/jip.v10i2.4314
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.