Latar belakang: Manajemen nyeri adalah upaya mengurangi rasa sakit sampai pada tingkat kenyamanan yang dapat diterima pasien. Perawat memiliki peran penting dalam pelaksanaan manajemen nyeri, namun masih ada perawat yang belum melakukan pelaksanaan manajemen dengan baik. Tujuan: Penelitian ini menganalisa hubungan tingkat pengetahuan dan sikap perawat terhadap pelaksanaan manajemen nyeri: teknik relaksasi pada pasien pasca apendectomy di ruang rawat inap RS X Jakarta. Metode: Penelitian ini menggunakan metode diskriptif korelasi dengan pendekatan Cross-sectional. Data dikumpulkan dengan kuesioner sebanyak 61 perawat dengan teknik total sampling. Penelitian ini dilakukan pada Agustus 2021 di RS X Jakarta. Penelitian ini mengggunakan kuesioner sebagai alat ukur, uji statistic menggunakan Chi-Square test. Hasil: Karakteristik perawat di ruang rawat inap RS X yakni sebagian besar berusia 25-35 tahun (57,4%) pendidikan D3 Keperawatan (70,5%), pernah mengikuti pelatihan manajemen nyeri (77,0%) tingkat pengetahuan cukup (45,9%) sikap positif (59,0%). Pelaksanaan manajemen nyeri: teknik relaksasi baik (68,9%). Hubungan pengetahuan terhadap pelaksanaan manajemen nyeri p-value: 0,015. Hubungan sikap terhadap pelaksanaan manajemen nyeri p-value: 0,000. Kesimpulan: Ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan sikap terhadap pelaksanaan manajemen nyeri teknik relaksasi.
CITATION STYLE
Saraswati, F. W., & Rosalina, E. (2023). Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Perawat terhadap Pelaksanaan Manajemen Nyeri: Teknik Relaksasi pada Pasien Pasca Apendectomy di Ruang Rawat Inap RS X Jakarta. Open Access Jakarta Journal of Health Sciences, 2(3), 644–655. https://doi.org/10.53801/oajjhs.v2i3.194
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.