Survei pendahuluan yang penulis lakukan di awal tahun 2019 secara acak sederhana pada kelompok tani di Kelurahan Maharani Kecamatan Rumbai masing-masing 3 orang petani, diperoleh informasi bahwa petani tidak mengetahui dan memahami serta menerapkan K3 dalam bekerja. Petani tidak memiliki prosedur kerja terutama ketika mengunakan berbagai jenis peralatan pertanian. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sumber risiko kecelakaan kerja. Mengacu pada konsep Manajemen Risiko JSA AS/NZS: 4360 dan metode FMEA. Desain penelitian yang dilakukan adalah analitik observasional. Pengumpulan data didapatkan dari hasil observasi dan wawancara mendalam. Hasil observasi dan wawancara mendalam dengan informan diketahui lima risiko pada setiap tahapan proses pertanian dalam hal ini penanaman cabe diantaranya penyiapan lahan pertanian dengan risiko luka akibat komponen cangkul yang tajam RPN 27 berada pada tingkat risiko Very High. Risiko gatal dan kutu air pada tahap penanaman RPN 8 tingkat risiko High, risiko luka akibat sabit saat pemeliharaan RPN 18 tingkat risiko High. Terabsorbsi zat kimia saat pengendalian OPT RPN 18 tingkat risiko High dan risiko diserang hewan berbisa RPN 8 tingkat risiko Medium pada proses panen, saran bagi kelompok tani harus lebih aktif dalam meningkatkan kesadaran terhadap K3, dan juga bagi instansi terkait memberikan perhatian pada K3 terutama dinas kesehatan dan pertanian yang berada diwilayah kerja Kecamatan Rumbai Bukit.
CITATION STYLE
Yanda, P. P., Herniwanti, H., & Makomulamin, M. (2021). IDENTIFIKASI DAN ANALISA RISIKO KECELAKAAN KERJA DENGAN METODE FMEA (FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS) PADA KELOMPOK TANI PALAS BARU RUMBAI. Al-Tamimi Kesmas: Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (Journal of Public Health Sciences), 9(1), 10–16. https://doi.org/10.35328/kesmas.v9i1.930
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.