Kondisi Indonesia yang belum aman dari virus corona membuat pemerintah membuat kebijakan work from home bagi pegawai sebagai upaya pencegahan penyebaran virus di lingkungan kerja. Namun, kurangnya aktivitas fisik dan lingkungan kerja yang tidak ergonomis dapat menyebabkan keluhan musculoskeletal disorders. Musculoskeletal disorders merupakan salah satu penyebab disabilitas global yang prevalensinya tinggi pada usia produktif dan dapat menyebabkan penurunan produktivitas kerja. Oleh karena itu, pencegahan perlu dilakukan, salah satunya dengan mengetahui pengaruh durasi kerja selama pandemik virus corona terhadap menyebabkan keluhan musculoskeletal disorders pada pegawai kantoran. Penelitian ini menggunakan desain observasi dengan pendekatan cross sectional pada 48 responden yang merupakan pegawai Pemerintah Kabupaten Malang yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner untuk menilai durasi work from home dan nordic body map untuk mengukur keluhan musculoskeletal disorders pegawai. Data yang diperoleh di uji normalitas dengen shapiro wilk test dan di uji korelasi dengan spearman rho test. Hasil penelitian menunjukkan p= 0.745 (p>0.05), sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh antara durasi kerja selama pandemi virus corona terhadap musculoskeletal disorders.
CITATION STYLE
Lubis, Z. I., & Rinanda, A. R. (2020). PENGARUH DURASI KERJA SELAMA PANDEMI COVID-19 TERHADAP MUSCULOSKELETAL DISORDERS (MSD) PADA PEGAWAI KANTORAN. Jurnal Sport Science, 10(2), 101. https://doi.org/10.17977/um057v10i2p101-106
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.