BPOM melaporkan sejak tahun 2006-2010, 48% jajanan anak sekolah mengandung bahan kimia berbahaya, BTP berlebih, dan cemaran mikrobiologi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku penjaja pangan jajanan anak sekolah pada Sekolah Dasar di kota Ternate, menganalisis pengetahuan praktik gizi dan keamanan pangan berdasarkan kelompok penjaja, dan karakteristik penjaja PJAS (tingkat pendidikan dan keikutsertaan dalam penyuluhan keamanan pangan). Data yang digunakan pada penelitian ini berasal dari  24 SD dan 74 penjaja di kota Ternate. Penelitian dilakukan selama 60 hari sejak bulan Agustus sampai September 2018. Pengumpulan data berupa data sekunder, survei berupa wawancara (face-to-face interview) dan observasi langsung pada penjaja PJAS di lingkungan sekolah dengan kuesioner. Data sekunder diolah meliputi coding dan cleaning, selanjutnya ditabulasi dan dianalisis secara statistik dengan program Microsoft Excell 2007 dan SPSS 17.0 Windows. Data pengetahuan praktik gizi dan keamanan pangan penjaja PJAS dikuantifikasikan berdasarkan skor. Uji statistik yang digunakan yaitu uji-t sampel bebas dan uji One-way Anova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penjaja PJAS berpendidikan SD (54,1%), menggunakan alat pendukung sepeda motor/penjual keliling (64,9%) dengan jenis PJAS penjual pentol/sejenisnya dan es (51,4%) serta belum mengikuti sosialisasi gizi dan keamanan pangan (60,8%) yang sebagian besarnya merupakan penjaja luar sekolah yaitu 88,9% disusul pengelola kantin yaitu 11,1%. Penjaja memiliki pengetahuan gizi dan keamanan pangan berkategori kurang yaitu 43.2% (59,6% adalah penjaja luar sekolah dan 4,5% ialah pengelola kantin).
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.
CITATION STYLE
Ibrahim, A. R. (2021). Kajian Perilaku Penjaja Pangan Jajanan Anak Sekolah Tentang Gizi dan Keamanan Pangan pada Sekolah Dasar di Kota Ternate. Cannarium, 19(1). https://doi.org/10.33387/cannarium.v19i1.3299