Literasi Digital Sebagai Upaya Kritis Memerangi Berita Bohong: Studi Terhadap Gerakan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO)

Abstract

Digitalisasi internet dalam semua aspek kehidupan masyarakat termasuk bagian hasil dari peradaban, yang seharusnya digunakan oleh masyarakat untuk membentuk aktivitas yang beradab pula. Tetapi pada kenyataannya, internet yang dipercaya dapat memudahkan segala kegiatan masyarkat secara positif ternyata memiliki dapak negatif. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana proses konsep interaksionisme simbolik dalam fact checking oleh. MAFINDO. Penelitian ini menggunakan paradigma Symbolic Interacsionism Theory dan menerapkan metode kualitatif yang bersifat deskriptif dengan melihat kasus mafindo di media sosial. Penelitian ini menggunakan wawancara mendalam pada Presidium MAFINDO sebagai objek penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa media sosial Instagram menjadi sebuah wadah ruang publik baru, MAFINDO memanfaatkan akun media sosial Instagram miliknya sebagai salah satu wadah untuk pemberantasan hoaks. Hal ini dapat mengembangkan proses komunikasi dua arah yang bertujuan untuk memberikan edukasi klarifikasi berita bohong. Informasi atau berita bohong dapat menimbulkan konflik sosial yang mengarah pada semua lapisan struktur sosial masyarakat dan mampu mengakibatkan disintegrasi bangsa. Aktivitas mereka di dunia maya juga membentuk tipologi-tipologi tertentu, ada yang publisist, disseminator, propagandist, hacktivist.