Tongka langit banana contain high nutrients including pro vitamin A and a total of carotene. However, it is also a perishable product, and would deteriorate if not processed or not completely consumed. Therefore, this banana should be processed into diverse products. It can be processed into intermediate product such as flour, which can be further applied in crackers making. This research was conducted in two stages. First stage was the making of tongka langit banana flour and the second was crackers making. The crackers were made from tongka langit banana flour and wheat flour having different ratios, i.e. 20 %: 80 %; 40 %: 60 %; 60 %: 40 %; 80 %: 20 %. Variables observed on crackers including moisture, ash, protein, fat, dietary fiber and carbohydrate contents, as well as organoleptic properties of taste, aroma, colour, texture and overall likeness. Results showed that ratio of banana flour to wheat flour of 40%:60% produced crackers with moisture, ash, protein, fat, fiber, and carbohydrate contents of 4.60%, 4.46%, 6.64%, 17.54%, 1.18% and 4.60%, respectively. In addition, organoleptic test revealed that crackers made from 40% banana flour and 60% wheat flour were mostly liked by panelists in terms of taste, colour, aroma, texture and overall likeness. Keywords: crackers, tongka langit banana ABSTRAK Pisang tongka langit kaya akan kandungan gizi antara lain mengandung provitamin A dan total karotenoid yang sangat tinggi. Namun pisang tongka langit mudah mengalami kerusakan jika tertunda pengolahannya atau tidak habis dikonsumsi, oleh karena itu perlu dilakukan upaya diversifikasi terhadap pisang tongka langit. Pisang tongka langit dapat diolah menjadi bahan setengah jadi berupa tepung yang dapat diaplikasikan menjadi produk crackers. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap, tahap I adalah pembuatan tepung pisang tongka langit dan tahap II adalah pembuatan crackers dari tepung pisang tongka langit dan tepung terigu dengan empat taraf perlakuan perbandingan subtitusi tepung pisang tongka langit dan tepung terigu yaitu masing-masing 20 %: 80 %; 40 %: 60 %; 60 %: 40 %; 80 %: 20 %. Pengamatan yang dilakukan pada crackers yaitu analisa kadar air, abu, protein, lemak, serat pangan, karbohidrat dan uji organoleptik yang meliputi rasa, aroma, warna, tekstur dan tingkat kesukaan secara keseluruhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula crackers tepung pisang tongka langit 40% : 60% memiliki nilai kadar air berkisar antara 4,60%, kadar abu 4,46%, protein 6,64%, lemak 17,54%, serat 1,18% dan karbohidrat 4,60%. Sedangkan uji organoleptik menunjukkan bahwa crackers tepung pisang tongka langit 40% : tepung terigu 60% memiliki rasa, warna, aroma, tekstur dan tingkat penerimaan secara keseluruhan yang disukai panelis. Kata Kunci: crackers, pisang tongka langit
CITATION STYLE
Tetelepta, G., & Picauly, P. (2017). SUBTITUSI TEPUNG TERIGU DENGAN TEPUNG PISANG TONGKA LANGIT UNTUK PEMBUATAN CRACKERS. AGRITEKNO, Jurnal Teknologi Pertanian, 6(2), 39–44. https://doi.org/10.30598/jagritekno.2017.6.2.39
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.