ANALISIS KOMPARATIF USAHA JAMUR TIRAM COKLAT DENGAN JAMUR TIRAM PUTIH DI KECAMATAN KAPAS KABUPATEN BOJONEGORO

  • Azhari A
N/ACitations
Citations of this article
14Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pendapatan usaha jamur tiram coklat adalah lebih tinggi dibandingkan dengan jamur tiram putih di Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro dan untuk mengetahui usaha jamur tiram coklat lebih efisien dibandingkan jamur tiram putih di Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro. Hipotesis dalam penelitian ini diduga pendapatan usaha jamur tiram coklat lebih tinggi dibandingkan dengan jamur tiram putih di Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro dan diduga usaha jamur tiram coklat lebih efisien bila dibandingkan dengan jamur tiram putih di Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro. Dilakukan penelitian di lapang jumlahnya yang relatif sedikit maka pengambilan sampel usaha jamur tiram putih dan jamur tiram coklat ini tidak peneliti lakukan, akan tetapi peneliti mengambil semua usaha jamur tiram putih dan jamur tiram coklat Kecamatan Kapas Bojonegoro adalah sebanyak 15 usaha jamur tiram putih dan 15 usaha jamur tiram coklat. Dengan demikian maka, penelitian ini dinamakan penelitian populasi karena semua masyarakat yang melakukan usaha atau budidaya jamur tiram putih dan jamur tiram coklat di Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro adalah sejumlah tersebut. Metode pengambilan responden dilakukan dengan cara metode sensus adalah mengambil seluruh populasi yang ada sebagai responden. Dari data yang diperoleh menunjukkan bahwa semua usaha jamur tiram dijadikan responden.Biaya variabel terbesar dipergunakan untuk enam bulan setiap kali produksi adalah biaya bibit, baik itu untuk usaha jamur tiram coklat maupun untuk usaha jamur tiram putih. Biaya bibit untuk jamur tiram coklat adalah Rp.18.000.000,- dan biaya bibit untuk jamur tiram putih adalah Rp. 14.490.000,- dalam satu kali produksi jamur tiram. Sedangkan biaya variabel yang terkecil adalah biaya pembelian kapur yaitu sebesar Rp.55.000,- untuk jamu tiram putih dan Rp. 70.000,- untuk jamur tiram coklat. Biaya tetap yang digunakan dalam penelitian ini adalah merupakan biaya penyusutan peralatan-peralatan yang digunakan di dalam proses produksi tersebut. Adapun peralatan-peralatan yang digunakan dalam proses produksi jamur tiram coklat maupun putih adalah bangunan, peralatan dan sewa lahan. Dengan cara mengurangi rata-rata total penerimaan dan rata-rata total biaya maka dapat diperoleh rata-rata pendapatan. Rata-rata pendapatan pada usaha jamur tiram coklat adalah Rp. 51.000.000 ,- dan rata-rata pendapatan pada usaha jamur tiram putih adalah Rp. 37.270.000,- Hasil uji t menunjukkan bahwa t hitung besarnya 20,515 sedangkan t tabel (α=0,05) besarnya 1,711. Nilai t hitung lebih besar dari t tabel, maka pendapatan usaha jamur tiram coklat (Rp. 51.000.000,-/ 6 bulan) lebih tinggi dari pendapatan usaha jamur tiram putih (Rp. 37.270.000,-/ 6 bulan) adalah nyata atau signifikan. R/C Ratio pada usaha jamur tiram putih adalah besarnya 1,63 dan R/C Ratio untuk usaha jamur tiram coklat adalah 1,81. Nilai R/C Ratio usaha jamur tiram di Kecamatan Kapas Bojonegoro lebih dari satu koma dua yang berarti bahwa usaha jamur tiram putih dan coklat di Kecamatan Kapas Bojonegoro adalah efisien atau usaha jamur tiram di Kecamatan Kapas Bojonegoro adalah menguntungkan dan memberikan keuntungan yang layak.

Cite

CITATION STYLE

APA

Azhari, A. (2019). ANALISIS KOMPARATIF USAHA JAMUR TIRAM COKLAT DENGAN JAMUR TIRAM PUTIH DI KECAMATAN KAPAS KABUPATEN BOJONEGORO. JURNAL MANAJEMEN, 4(1), 848. https://doi.org/10.30736/jpim.v4i1.227

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free