Pendahuluan: pada tahun 2019, UNICEF memperkirakan jumlah kematian bayi di dunia sebesar 5,9 juta, dimana terdapat hampir 1 juta kematian pada hari pertama kehidupan dan 2 juta pada minggu pertama kehidupan. Menurut WHO (2019) kematian bayi akibat tetanus neonatorum di Asia Tenggara sebanyak 581 bayi, sedangkan kasus tetanus neonatorum di Indonesia dilaporkan sebanyak 84 bayi dari 15 provinsi dengan jumlah kematian 54 bayi dikarenakan faktor resiko penggunaan alkohol dalam perawatan tali pusat sebanyak 15 bayi. Secara tradisional sebanyak 32 bayi, lainnya sebanyak 26 bayi, dan 7 bayi yang belum mengetahui cara merawat tali pusat. Dampak negatif dari perawatan tali pusat adalah dapat masuknya kuman penyakit sehingga terjadi infeksi yang mengakibatkan terjadinya tetanus neonatorum dan dapat mempengaruhi lamanya waktu lepas tali pusat. Tujuan: Mengetahui efektifitas penggunaan kolostrum terhadap waktu pelepasan tali pusat pada bayi. Metode: Quasy Eksperimen dengan desain posttest kelompok kontrol. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh bayi baru lahir di Puskesmas Saketi bulan Maret 2022 sebanyak 40 orang, teknik pengambilan sampel adalah total sampling. Hasil: Rata-rata waktu lepas tali pusat dengan perlakuan kolostrum adalah 4,60 dan menggunakan kasa kering 6,45. Perawatan tali pusat dengan kolostrum lebih efektif daripada perawatan tali pusat dengan kasa kering (p value 0,001). Kesimpulan dan Saran: Terdapat efektivitas penggunaan kolostrum terhadap waktu pelepasan tali pusat pada bayi. Bidan diharapkan dapat memberikan masukan dan evaluasi tentang pentingnya perawatan tali pusat bayi yang efektif dan tidak menular
CITATION STYLE
Yulianti, R. S., & Achmad fauzi. (2022). EFEKTIFITAS PENGGUNAAN KOLOSTRUM TERHADAP WAKTU PELEPASAN TALI PUSAT PADA BAYI BARU LAHIR. Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing), 8(3), 83–89. https://doi.org/10.33023/jikep.v8i3.1173
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.