ABSTRAKTimbulan sampah menghasilkan berbagai emisi Gas Rumah Kaca (GRK), khususnya parameter karbondioksida (CO2) yang dilepas ke udara. Karbondioksida yang diemisikan dari kegiatan transportasi dan proses operasi pengelolaan sampah perkotaan merupakan komponen penting yang berkontribusi pada fenomena pemanasan global. Kota Surabaya dihuni oleh 3 juta jiwa dan menghasilkan sampah perkotaan sebanyak 1600 ton setiap hari. Hal tersebut menyebabkan tingginya beban Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Benowo dalam menerima input sampah. Pengambilan sampel dilakukan di beberapaTempat Penampungan Sementara (TPS) dengan metode purposive random sampling berdasarkan kebutuhan data yang mewakili area penelitian. Pengambilan sampel sampah dilakukan berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) 19-3964-1994. Perhitungan emisi dari data timbulan sampah yang telah diperoleh dilakukan dengan metode pendekatan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC). Emisi GRK ditentukan berdasarkan kondisi eksisting sistem pengelolaan sampah di Kecamatan Genteng Kota Surabaya. Sampah direduksi di sumber sampah melalui dua upaya, yaitu pengomposan dan partisipasi masyarakat dalam program bank sampah. Selanjutnya sampah juga direduksi di TPS oleh sector informal yang dalam hal ini merupakan pemulung di sekitar wilayah TPS. Hasil perhitungan emisi CO2 sektor persampahan di Kecamatan Genteng sebesar 1270 Ton/tahun. Hasil tersebut dari kegiatan penanganan sampah sebesar 1120 Ton/Tahun untuk sampah di TPA setelah dilakukan upaya minimalisasi. Selain itu juga dari emisi pengangkutan sampah menuju bank sampah (pengolahan) dan TPA sebesar 150 Ton/Tahun. Kata Kunci : Emisi, GRK, karbondioksida,sampah. ABSTRACTThe waste is generates a variety of greenhouse gas emissions (GHG), especially carbon dioxide (CO2) released into the air. Carbon dioxide emitted from transportation activities and urban waste management processes is an important component that contributes to the phenomenon of global warming. The city of Surabaya had 3 million people and produces 1600 tons of urban waste every day. It has impact in the high burden of Benowo Final Processing Place (TPA) in receiving waste input. Sampling was conducted in several Temporary Shelter Sites (TPS) with purposive random sampling method based on the data requirement that represented the research area. Waste sampling had been done based on Indonesian National Standard (SNI) 19-3964-1994. The emission calculation of waste generation data is using Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) approach. GHG emission is determined based on the existing condition of waste management system in Kecamatan Genteng Kota Surabaya. Waste is reduced in waste sources through two efforts, composting and community participation in waste bank programs. Furthermore, waste is also reduced in TPS by the informal sector which in this case is a scavenger around the TPS area. The calculation of CO2 emissions from waste sector in Kecamatan Genteng is 1270 Ton / year. The result is from waste handling activity of 1120 Ton / Year for waste in TPA after minimization efforts. In addition, from waste transport emissions to waste banks (processing) and landfill of 150 Ton / Year. Keywords : Carbondioxside, emission, greenhousegases,waste.
CITATION STYLE
Maziya, F. B. (2017). EMISI GAS RUMAH KACA (GRK) KARBON DIOKSIDA (CO2) KEGIATAN PENGELOLAAN SAMPAH KECAMATAN GENTENG KOTA SURABAYA. Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan), 3(2). https://doi.org/10.20527/jukung.v3i2.4022
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.