Tujuan penelitian ini adalah untuk menguraikan upaya proteksi bagi peserta didik agar tidak terjebak dalam bahaya hoaks. Upaya tersebut dilakukan dengan pemberdayaan kepada peserta didik melalui literasi kritis. Literasi kritis tersebut didasarkan pada sudut pandang teori falsifikasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan penelitian kepustakaan. Penelitian ini berdasarkan kajian literatur terdahulu serta berupaya mengkaji mengenai analisis pemikiran Karl Popper terutama tentang teori falsifikasi. Hasil penelitian menemukan bahwa literasi kritis dilakukan dengan membaca berita, buku, dan beragam teks di media sosial. Pembacaan tersebut bukan dilakukan dengan membaca cepat, tetapi mencermati secara mendetail terutama pesan dan maksud dari berita tersebut disajikan. Bila peserta didik tidak dapat mendeteksi berita bohong, maka terjadi kerapuhan berpikir dan bisa menyebabkan terjadinya mis-komunikasi. Untuk itu, latihan-latihan membaca dalam konteks literasi kritis perlu diajarkan oleh para pendidik atau guru agar peserta didik mampu memfilter informasi yang dengan memahami teori falsifikasi. Rekomendasi penelitian, semua elemen di sekolah perlu juga mempelajari literasi kritis.
CITATION STYLE
Bahri, A. S. (2022). Memproteksi Peserta Didik dari Bahaya Hoaks Dengan Literasi Kritis. Lentera : Jurnal Kajian Bidang Pendidikan Dan Pembelajaran, 2(2), 39–44. https://doi.org/10.56393/lentera.v2i2.435
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.