Menurut National Bureaus Of Economic Research (NBER) Amerika Serikat, resesi adalah penurunan signifikan dalam aktivitas ekonomi yang tersebar diseluruh ekonomi yang terbesar lebih dari beberapa bulan, biasanya terlihat dalam PDB Rill, pendapatan Rill, lapangan kerja, produksi industri, dan penjualan grosir-eceran. Adapun penyebab terjadinya resesi ekonomi yaitu adanya guncangan ekonomi secara tiba-tiba, adanya utang yang berlebihan, adanya gelembung aset investasi berlebihan di pasar saham atau real estate, terlalu banyak inflasi, terlalu banyak deflasi, dan adanya perubahan teknologi penemuan baru guna meningkatkan produktivitas dan membantu perekonomian dalam jangka panjang. Resesi dapat mengakibatkan penurunan secara simultan pada seluruh aktivitas ekonomi seperti lapangan kerja, investasi, dan keuntungan perusahaan. Resesi ekonomi yang dulu pernah terjadi pada tahun 1997 diperkirakan terjadi lagi di tahun 2023 ini sehingga hal ini menjadi penyebab gejolak negatif di pasar saham global, khususnya Indonesia. Penelitian ini merupakan kajian literasi dengan menggunakan penelitian-penelitian sebelumnya terkait dengan dampak resesi ekonomi bagi masyarakat di Indonesia, informasi terbaru dari sumber-sumber yang relevan, dan berbagai laporan tentang topik yang sedang diteliti. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa resesi berdampak negatif bagi masayarakat yang mengakibatkan kesenjangan antara miskin dan kaya, jumlah angka pengangguran meningkat, pengeluaran pemerintah semakin besar dan semakin banyak perusahaan mengPHK karyawannya.
CITATION STYLE
Rianda, C. N. (2023). ANALISIS DAMPAK RESESI EKONOMI BAGI MASYARAKAT. AL-IQTISHAD : Jurnal Perbankan Syariah Dan Ekonomi Islam, 1(1), 1–7. https://doi.org/10.47498/iqtishad.v1i1.2211
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.