Berangkat dari fenomena anak-anak muda yang beragam identitasnya berkumpul dalam salah satu forum kajian dakwah di Yogyakarta, tulisan ini mencoba menelisik tentang bagaimana hibridasi identitas keislaman anak-anak muda itu dikelola dalam gerakan dakwah tertentu. Untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif terkait permasalahan tersebut, artikel ini mengambil studi kasus pada lembaga Teras Dakwah di Yogyakarta yang secara masif menggelar kajian-kajian dakwah di kalangan anak muda. Data artikel ini diperoleh melalui kerja etnografi berupa observasi partisipan, komunikasi pribadi dan didukung dengan data-data online atau netnografi. Dari data yang diperoleh, artikel ini menunjukkan bahwa konsekuensi dari hibridasi identitas anak muda Islam pada gilirannya juga mengarah pada pengelolaan dakwah yang hybrid. Teras dakwah, misalnya, mereka mengelola dakwah dengan mengkolaborasikan antara Islam dan budaya populer.Kata Kunci: Hibridtitas, Anak Muda, Dakwah
CITATION STYLE
Triantoro, D. A., Saputra, E., & Wahyuni, T. (2019). MENGELOLA HIBRIDASI IDENTITAS ANAK MUDA ISLAM: STUDI PADA LEMBAGA TERAS DAKWAH DI YOGYAKARTA. Jurnal MD, 5(2), 113–139. https://doi.org/10.14421/jmd.2019.52-01
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.