Concrete is a building material widely used in construction projects. In principle to create concretewith very good quality by the quality of its constituents of fine aggregate (sand), coarse aggregate,semen, and air, and the way it works. The fine aggregate (sand) as the base material for concretemanufacture is required in determining the quality of the concrete, since the aggregate is a fillerbound by cement and water into a solid mass, the quality of fine aggregate luminaire (sand) directlyaffects the quality of the concrete. The fine aggregate (sand) used in this study came from 3samples in Blitar area, ie 1 sample from Kelud mountain, 2 samples from Kali Putih, and 3 samplesfrom Brantas River. Location of research at the Laboratory Structural Civil Engineering UniversityTribhuwana Tunggadewi Malang. The method used in this study using laboratory experiments andguided on SNI 03-06912000. After a fine aggregate study of 3 samples in Bitarit obtained theaverage compressive strength test, samples of 1 fine aggregate (sand) of Kelud mount recordedaverage of concrete compressive strength of 7,802 Mpa (highest), sample 2 of fine aggregate ( sand)of Kali Putih resulted in average concrete strength test of 3.208 Mpa (lowest), and a sample of 3 fineaggregate (sand) of Brantas river yielded average concrete strength test of 3,272 MPaBeton merupakan material bahan bangunan yang banyak dipergunakan dalam pelaksanaan proyekkonstruksi. Pada prinsipnya untuk mendapatkan beton dengan kualitas yang baik sangatdipengaruhi oleh kualitas dari bahan – bahan penyusunnya yaitu agregat halus (pasir), agregat kasar,semen, dan air, serta cara pengerjaannya. Agregat halus (pasir) sebagai bahan dasar untukpembuatan beton memegang peranan penting dalam menentukan mutu beton, karena agregatmerupakan bahan pengisi yang diikat oleh semen dan air menjadi massa padat, sehingga kualitasagregat halus (pasir) mempengaruhi langsung terhadap mutu beton. Agregat halus (pasir) yangdibahas pada penelitian ini berasal dari 3 sampel di wilayah Blitar, yaitu sample 1 dari gunung Kelud,sampel 2 dari kali Putih, dan sampel 3 dari sungai Brantas. Lokasi penelitian di LaboratoriumStruktur Teknik Sipil Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang. Metode yang digunakan dalampenelitian ini menggunakan eksperimen laboratorium dan berpanduan pada SNI 03-06912000.Setelah dilakukan penelitian agregat halus dari 3 sampel diBlitar mendapatkan hasil uji kuat tekanrata -rata yaitu, sample 1 agregat halus (pasir) gunung Kelud menghasilkan rata – rata uji kuat tekanbeton sebesar 7,802 Mpa (tertinggi), sample 2 agregat halus (pasir) Kali Putih menghasilkan rata –rata uji kuat tekan beton sebesar 3,208 Mpa (terendah), dan sample 3 agregat halus (pasir) sungaiBrantas menghasilkan rata – rata uji kuat tekan beton sebesar 3,272 Mpa
CITATION STYLE
Nasrulloh, M. (2018). PERBANDINGAN VARIASI AGREGAT HALUS YANG BERASAL DARI GUNUNG KELUD, KALI PUTIH, DAN SUNGAI BRANTAS TERHADAP KUAT TEKAN BETON. Jurnal Qua Teknika, 8(1), 32–41. https://doi.org/10.35457/quateknika.v8i1.364
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.