SISTEM SOSIAL KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DALAM PERSPEKTIF KEPERCAYAAN HALAIKA DI DESA BOTI KECAMATAN KIE KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

  • Benu S
N/ACitations
Citations of this article
22Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Diversity in Indonesia is the basic capital in supporting national development, if these differences are managed properly, harmony will be created in society which will support national development. In a pluralistic society, it is inevitable that there will be diversity in terms of ethnicity, class and religion, which must live in mutual respect and respect to meet the needs of daily life, and must coexist peacefully, if the community concerned wants to exist. The problem in this study is to find out how the social system of religious harmony in the perspective of the Halaika belief in Boti Village, KiE District, TTS Regency, NTT Province. The method used in this study is a qualitative research method with a phenomenological approach, which is a study to understand how the characteristics of the Halaika believer community, about social construction regarding objectivity, externalization and internalization in religious harmony, to reveal the meaning of social reality. The results of this study shows the existence of mutual respect and mutual respect to meet the needs of daily life, must coexist peacefully, if the community concerned wants to continue to exist. Keywords: Social System, Harmony, Religious People, Halaika Belief Abstrak Keanekaragaman di Indonesia merupakan modal dasar dalam mendukung pembangunan nasional, apabila perbedaan itu dikelola dengan baik, maka terciptalah kerukunan hidup dalam masyarakat yang akan mendukung pembangunan nasional. Dalam masyarakat yang majemuk tidak dapat dihindari adanya kepelbagaian dalam hal suku, golongan dan agama yang harus hidup saling menghargai dan saling menghormati untuk memenuhi kebutuhan hidup sehah-hari, harus hidup berdampingan secara damai, jika masyarakat yang bersangkutan ingin tetap eksis. Masalah dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana sistem sosial kerukunan hidup beragama dalam perspektif kepercayaan Halaika di Desa Boti Kecamatan KiE Kabupaten TTS Propinsi NTT, Tujuannya untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terjalinnya kerukunan hidup beragama penganut kepercayaan Halaika. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi yaitu suatu kajian untuk  memahami bagaimana keraktristik masyarakat penganut kepercayaan Halaika, tentang konstruksi sosial mengenai objektivitas, eksternalisasi dan internalisasi dalam kerukunan hidup beragama, untuk mengungkapkan makna dari realitas sosial, Hasil dari penelitian ini menunjukan adanya hidup  saling menghargai dan saling menghormati untuk memenuhi kebutuhan hidup sehah-hari, harus hidup berdampingan secara damai, jika masyarakat yang bersangkutan ingin tetap eksis. Kata kunci: Sistem Sosial, Kerukunan, Umat Beragama, Kepercayaan Halaika

Cite

CITATION STYLE

APA

Benu, S. D. H. M. (2022). SISTEM SOSIAL KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DALAM PERSPEKTIF KEPERCAYAAN HALAIKA DI DESA BOTI KECAMATAN KIE KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR. Jurnal Analisa Sosiologi, 11(2). https://doi.org/10.20961/jas.v11i2.60124

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free