PEMIKIRAN TASAWUF SAID AQIL SIROJ

  • Salam N
N/ACitations
Citations of this article
7Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Kajian terhadap pemikiran Tasawuf Said Aqil Siroj dilatarbelakangi oleh konsep tasawuf yang ditawarkan Siroj yang tidak semata-mata hanya terfokus kepada laku spiritual semata. Di satu sisi, Siroj membenarkan bahwa objek esensial dalam tasawuf adalah persoalan hati manusia (qalb) yang bersifat immaterial, namun demikian, tidak pasif terhadap kenyataan hidup. Bahkan Siroj mengkaitkan konsep tasawuf dengan sikap kebangsaan. Dalam hal ini tasawuf tidak bisa diturunkan derajatnya hanya semata-mata pada perbuatan yang secara lahiriah dinilai sebagai kebajikan seperti bersedekah ataupun kebajikan sosial lainnya. Kajian ini menunjukkan bahwa kajian tasawuf dalam pemikiran Siroj mampu dijadikan sebagai pendekatan yang mampu melahirkan pemahaman keIslaman yang moderat serta bentuk dakwah yang mengedepankan perkataan yang mulia (qaulan kariman), perkataan yang baik (qaulan ma’rufa), perkataan yang pantas (qaulan maisura), perkataan yang lemah lembut (qaulan layyina), perkataan yang berbekas pada jiwa (qaulan baligha), dan perkataan yang berbobot (qaulan tsaqila), serta tidak semata-mata merujuk secara paten terhadap ayat-ayat jihad yang seringkali hanya dipahami sebagai perang mengangkat senjata, padahal jihad pada masa nabi merupakan satu wujud dan manifestasi yang luas termasuk di dalamnya adalah pembebasan rakyat, penghapusan diskriminasi dan perlindungan terhadap hak-hak rakyat demi terbangunnya sebuah tatanan masyarakat yang beradab.

Cite

CITATION STYLE

APA

Salam, N. (2020). PEMIKIRAN TASAWUF SAID AQIL SIROJ. Tafáqquh: Jurnal Penelitian Dan Kajian Keislaman, 8(1), 19–36. https://doi.org/10.52431/tafaqquh.v8i1.236

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free