Bekas dermaga Willunga merupakan tinggalan budaya yang penting bagi masyarakat di Australia Selatan mengingat memiliki peran krusial dalam perekonomian daerah. Objek tinggalan budaya tersebut pada saat ini hanya tinggal bekas tiang penyangga dermaga dan perlu untuk dijaga kelestariannya mengingat lokasi dermaga pada saat ini telah menjadi salah satu daerah tujuan wisata yang dapat memberikan dampak buruk bagi keberlanjutan tinggalan budaya. Oleh karena itu, salah satu upaya yang dilakukan dalam melindungi objek tersebut adalah dengan melakukan upaya konservasi yang didahului oleh aktivitas pra konservasi yaitu penilaian kondisi objek. Terkait dengan hal tersebut, maka permasalahan yang diangkat pada artikel ini adalah sejauh mana kondisi tinggalan budaya bekas dermaga di Willunga berdasarkan pada penilaian kondisi pra konservasi. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah memberikan gambaran lengkap tentang penanganan tinggalan budaya dan langkah-langkah yang ditempuh dalam kegiatan konservasi khususnya aktivitas pra konservasi. Dalam upaya menjawab pertanyaan tersebut dilakukan pengambilan data melalui beberapa alat. Pertama, penggambilan data lingkungan menggunakan datalogger, pengambilan data pelapukan kayu melalui alat pilodyn, dan pengambilan data korosi besi menggunakan pH dan Eh meter. Kedua, data yang sudah diperoleh kemudian dianalisis menggunakan bantuan dari data sekunder (pustaka) dan penggunaan diagram dan tabel pourbaix. Hasil yang diperoleh dari kajian tersebut menyimpulkan bahwa kondisi tinggalan budaya di bekas dermaga Willunga mengalami degradasi yang diakibatkan oleh faktor lingkungan. Hasil tersebut kemudian dapat dijadikan acuan dalam melakukan aktivitas konservasi aktif.
CITATION STYLE
Murdihastomo, A., & Purnamasari, R. (2020). Penilaian Kondisi Tinggalan Budaya Maritim dalam Kegiatan Pra-Konservasi di Dermaga Willunga. Jurnal Konservasi Cagar Budaya, 14(1), 3–21. https://doi.org/10.33374/jurnalkonservasicagarbudaya.v14i1.234
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.