Kopi adalah minuman terkemuka di seluruh dunia setelah air mineral. Manfaat dan risikonya masih menjadi kontroversi dikarenakan bukti yang tersedia dapat diandalkan untuk mendukung potensi mempromosikan kesehatan. Minum kopi dikaitkan dengan manfaat kesehatan dan energi, seperti hidup lebih lama dan mengurangi risiko banyak penyakit. Namun, akrilamida terbentuk sebagai produk sampingan ketika biji kopi dipanggang. Tingkat akrilamida dalam kopi instan memiliki dua kali dibandingkan dengan kopi panggang. Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) telah mengklasifikasikan akrilamida sebagai ''karsinogenik pada manusia'' meskipun efek toksikologi akrilamida masih dipelajari pada model hewan. Kandungan akrilamida rata-rata 250 μg / kg dalam setiap 50 g kopi bubuk yang diseduh dari 6-8 gelas yang kita minum akan terpapar akrilamida 12,5 mg. Namun, hubungan antara asupan akrilamida dan kanker pada manusia belum terbukti. Kandungan polifenol dalam kopi yang menghambat proses oksidasi yang berbahaya dalam tubuh, membantu melawan zat karsinogenik dalam kopi meskipun kita masing-masing minum kopi sambil mengonsumsi akrilamida. Kopi panggang yang diolah sendiri dan diambil tanpa gula mungkin memiliki kandungan polifenol tinggi dan tingkat akrilamida tidak besar. Jadi, jika Anda seorang peminum kopi, buat kopi sendiri dan minum tanpa gula.Kata kunci: Kopi, akrilamida, karsinogenik, kanker
CITATION STYLE
Muchtaridi, M. (2018). Kopi Mengandung Zat Penyebab Kanker Akrilamida, Berhentikah Kita Minum Kopi? Farmasetika.Com (Online), 3(1), 14. https://doi.org/10.24198/farmasetika.v3i1.16792
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.