Ekstrak Buah Asam Jawa (Tamarindus indica) dibandingkan Ekstrak Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi) dalam menghambat pertumbuhan Streptococcus sanguinis

  • Anjani Kartika Dewi I
  • Sukrama I
  • Sidiartha I
N/ACitations
Citations of this article
38Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Background: Controling dental plaque formation can be focused on its causes, one of them by inhibiting the growth of Streptococcus sanguinis bacteria that initiate the formation of the plaque. Bacterial growth can be inhibited using herbs that contain antibacterial substance, such as tamarind (Tamarindus indica) and wuluh starfruit (Averrhoa bilimbi). Objective: The aim of this study was to compare the antibacterial activity of tamarind and wuluh starfruit extract to inhibit the growth of Streptococcus sanguinis bacteria in vitro. Methods: This study used experimental Post Test Only Control Group Design on Streptococcus sanguinis bacteria. Treatment group was given tamarind extract and wuluh starfruit extract, each concentrations were 10%, 30% and 50%. Control group was given vancomycin for positif control and ethanol 96% for negatif control. The antibacterial test method was disc diffusion. Results: Phytochemical test result of tamarind extract showed the presence of saponin, phenol, terpenoid, alkaloid, flavonoid, and tannin, while wuluh starfruit extract showed the same result except the presence of alkaloid. Antibacterial activity test result of tamarind extract showed weak inhibition zone in 10% concentration (10 mm), intermediate inhibition zone in 30% concentration (16,2 mm), and strong inhibition zone in 50% concentration (22,6 mm), while wuluh strafuit extract did not showed any inhibition zone in 10% concentration (0 mm), intermediate inhibition zone in 30% concentration (15,8 mm) and 50% concentration (19,8 mm). Conclusion: It can be conluded that antibacterial activity of tamarind extract is higher than wuluh starfruit extract to inhibit the growth of Streptococcus sanguinis.   Latar belakang: Pengendalian pembentukan plak gigi dapat difokuskan pada bakteri penyebabnya, salah satunya dengan menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus sanguinis yang menginisiasi pembentukan plak tersebut. Pertumbuhan bakteri dapat dihambat dengan memanfaatkan bahan-bahan alam yang mengandung daya antibakteri, seperti buah asam jawa (Tamarindus indica) dan belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi). Tujuan: Membandingkan daya antibakteri antara ekstrak buah asam jawa dan belimbing wuluh dalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus sanguinis. Metode: Telah dilakukan penelitian eksperimental dengan Post Test Only Control Group Design pada bakteri Streptococcus sanguinis. Kelompok perlakuan diberikan ekstrak buah asam jawa dan belimbing wuluh dengan masing-masing konsentrasi uji 10%, 30%, dan 50%. Kelompok kontrol diberikan vancomycin sebagai kontrol positif dan etanol 96% sebagai kontrol negatif. Metode uji antibakteri yang digunakan adalah metode difusi cakram. Hasil: Hasil uji fitokimia pada ekstrak buah asam jawa menunjukkan adanya senyawa saponin, fenol, terpenoid, alkaloid, flavonoid dan tanin, sedangkan ekstrak buah belimbing wuluh menunjukkan hasil yang sama kecuali pada senyawa alkaloid. Hasil uji daya antibakteri pada ekstrak buah asam jawa menunjukkan respon hambat lemah pada konsentrasi 10% (10 mm), respon hambat sedang pada konsentrasi 30% (16,2 mm), dan respon hambat kuat pada konsentrasi 50% (22,6 mm), sedangkan ekstrak buah belimbing wuluh tidak menunjukkan respon hambat pada konsentrasi 10% (0 mm), respon hambat sedang pada konsentrasi 30% (15,8 mm) dan konsentrasi 50% (19,8 mm). Kesimpulan: Daya antibakteri ekstrak buah asam jawa lebih tinggi dibandingkan ekstrak buah belimbing wuluh dalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus sanguinis.

Cite

CITATION STYLE

APA

Anjani Kartika Dewi, I. G. A. A., Sukrama, I. D. M., & Sidiartha, I. G. A. F. N. (2020). Ekstrak Buah Asam Jawa (Tamarindus indica) dibandingkan Ekstrak Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi) dalam menghambat pertumbuhan Streptococcus sanguinis. Bali Dental Journal, 4(1), 1–7. https://doi.org/10.51559/bdj.v4i1.266

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free