Diabetes Melitus merupakan salah satu kondisi yang sering ditemukan. Oleh karena itu, hendaklah tatalaksana dan pemilihan pengobatan antidiabetes menjadi perhatian di instalasi-instalasi pengadaan terapi sebagai penyedia layanan kesehatan primer, seperti rumah sakit. Penelitian ini disusun untuk mengkaji pemilihan penggunaan obat antidiabetik oral (ADO) pada pasien umum di instalasi rawat jalan rumah sakit swasta di Samarinda. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan deskriptif dimana data dikumpulkan secara retrospektif. Data diambil dari resep pasien umum di instalasi rawat jalan RS swasta di Samarinda pada bulan Juni 2022. Hasil penelitian menunjukkan pada bulan Juni 2022 terdapat 8,30% penggunaan terapi ADO tunggal dan 91,70% merupakan terapi kombinasi. Dari hasil penelitian diperoleh obat ADO yang diresepkan adalah golongan biaguanida (Metformin); sulfonilurea (glimepiride, gliclazide, gliquidone); acarbose; dan penghambat DPP-4 (Vidagliptin). Secara keseluruhan, terapi ADO dengan kombinasi menggunakan dua (2) obat ditemukan paling banyak dalam penelitian ini, sebanyak 182 kasus (75,52%). Kombinasi yang mendominasi adalah kombinasi antara metformin dan glimepiride, sebanyak 140 kasus (58,09 %).
CITATION STYLE
Linden, S., & Erwina, W. (2022). TERAPI PENGGUNAAN OBAT ANTIDIABETIK ORAL PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT SWASTA, SAMARINDA. Journal of Pharmaceutical And Sciences, 5(2), 2014–226. https://doi.org/10.36490/journal-jps.com.v5i2.127
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.