Stigma dan sanksi sosial mantan narapidana dalam budaya Bugis Makassar masih identik dengan nilai-nilai siri’. Mantan narapidana cenderung memiliki kegelisahan dan ketidakpastian dalam konteks komunikasi kelompok ketika proses interaksi awal. Identitas mantan narapidana menjadi faktor penghambat dalam berinteraksi dengan masyarakat Bugis Makassar. Tujuan penelitian untuk mengekplorasi, mengidentifikasi, dan mengkategorisasi pola kegelisahan dan ketidakpastian mantan narapidana dalam konteks komunikasi kelompok budaya Bugis Makassar. Pendekatan penelitian kualitatif mengacu pada studi kasus mantan narapidana yang secara psikologis mengalami kegelisahan dan ketidakpastian mulai interaksi awal dan interaksi langsung dengan masyarakat Bugis Makassar. Studi kasus berfokus pada mantan narapidana laki-laki dan perempuan dengan pola kejahatan yang berbeda. Hasil Penelitian mengidenfikasi kasus mantan narapidana yang cenderung tertutup berkomunikasi dalam kelompok Bugis Makassar. Pola kegelisahan dan ketidakpastian menyebabkan mantan narapidana menggunakan strategi mengurangi ketidakpastian yakni, strategi pasif (passive strategy) ditandai penarikan diri dan sikap pasif dan strategi aktif (active strategy) membuka diri dan aktif dalam berinteraksi dan berkomunikasi dalam kelompok budaya Bugis Makassar). Hasil penelitian bermanfaat bagi masyarakat Bugis Makassar untuk lebih terbuka, menghilangkan stigma negatif dan menerima identitas mantan narapidana dalam lingkungannya. Pihak Lembaga Pemasyarakatan dapat lebih mengintensifkan pola pembinaan dan persiapan mental narapidana ketika bebas dan menjalankan kehidupan bermasyarakat untuk lebih terbuka berinteraksi dalam kelompoknya.
CITATION STYLE
Bahfiarti, T. (2020). Kegelisahan dan ketidakpastian mantan narapidana dalam konteks komunikasi kelompok budaya Bugis Makassar. Jurnal Kajian Komunikasi, 8(1), 29. https://doi.org/10.24198/jkk.v8i1.25607
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.