This study aims to find out how to implement the Family Hope Program in one of the urban villages in Bandung, namely Margasuka Village. It was found that there were problems with inaccurate and up-to-date data on the poor, causing the distribution of social assistance to be unequal. This is influenced by the lack of implementing resources in Margasuka Village in the process of verifying PKH recipient data. The theory used is the theory of Jones (1991) about the three main pillars of program implementation, namely organization, interpretation, and application. The research method used is descriptive qualitative research method with data collection techniques in the form of observation, interviews, and document studies. The informant determination technique used was purposive sampling technique with a total of 8 informants. The results of the research that the authors found were that although there were problems that had been mentioned previously, referring to Jones' theory, the authors found that the implementation of PKH in Margasuka Village was good considering that it was able to fulfill all aspects of the three pillars of program implementation. This is reinforced by the positive response from the community regarding the implementation of PKH in Margasuka Village. Suggestions in this study are to continue to maintain and improve the role of PKH facilitators, improve coordination and communication, and support from local governments in providing motivation for all PKH implementors to produce good implementor performance and in accordance with the expected goals. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi Program Keluarga Harapan di salah satu kelurahan di Kota Bandung yaitu Kelurahan Margasuka. Ditemukan terdapat permasalahan kurang akurat dan mutakhirnya data warga miskin sehingga menyebabkan penyebaran bantuan sosial tidak merata. Hal tersebut dipengaruhi kurangnya sumber daya pelaksana di Kelurahan Margasuka dalam proses verifikasi data penerima PKH. Teori yang digunakan adalah teori Jones (1991) tentang tiga pilar utama dari implementasi program yaitu organisasi, interpretasi, dan penerapan. Metode penelitian yang digunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan studi dokumen. Teknik penentuan informan yang digunakan adalah teknik purposive sampling dengan total informan 8 orang. Hasil penelitian yang penulis temukan ialah meskipun terdapat adanya permasalahan yang telah disebutkan sebelumnya,mengacu pada teori Jones penulis menemukan bahwa implementasi PKH di Kelurahan Margasuka sudah dapat dikatakan baik mengingat sudah mampu memenuhi seluruh aspek yang ada dalam tiga pilar implementasi program. Hal tersebut diperkuat dengan adanya respon positif dari masyarakat terkait dengan adanya pelaksanaan PKH di Kelurahan Margasuka. Saran dalam penelitian ini adalah terus mempertahankan dan meningkatkan peran pendamping PKH, meningkatkan koordinasi dan komunikasi, dan dukungan dari Pemerintah Daerah dalam memberikan motivasi bagi seluruh implementor PKH agar menghasilkan kinerja implementor yang baik dan sesuai dengan tujuan yang telah diharapkan.
CITATION STYLE
Vidyastuti, V. L., Halimah, M., & Halim, H. A. (2022). IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN DI KELURAHAN MARGASUKA KECAMATAN BABAKAN CIPARAY KOTA BANDUNG. JANE - Jurnal Administrasi Negara, 14(1), 426. https://doi.org/10.24198/jane.v14i1.41340
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.