Abstract This study aims to analyze the analogical reasoning ability of students in terms of high self-concept, moderate self-concept, and low self-concept in solving problems in rectangular and triangular material. This research is qualitative research with descriptive qualitative research methods. The subjects used in the study were 3 students of class VIII SMP Negeri 5 Tasikmalaya. The instruments used in this research are self-concept questionnaires and analogy reasoning ability test questions. The results of this study indicate that the S31T subject can fulfill all stages of analogy reasoning abilities, namely the encoding, inferring, mapping, and applying stages. The S31T subject can answer the source problem and the target problem even though there is an error in the calculation but can realize and explain the location of the error again. S2S subjects can fulfill all stages and are not too different from S31T subjects. S2S subjects can answer the source problem but there are errors in the target problem and often do not write down the units due to working in a hurry and not being thorough. S7R subjects can fulfill two stages, namely the encoding and inferring stages. The S7R subject can answer the source problem but cannot answer the target problem. The subject of S7R has an error in writing the formula for the area of the trapezoid and then does not write down the unit. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan penalaran analogi peserta didik ditinjau dari self concept tinggi, self concept sedang dan self concept rendah dalam menyelesaikan masalah pada materi persegi panjang dan segitiga. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode penelitian deskriptif kualitatif. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah 3 siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Tasikmalaya. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket self concept dan soal tes kemampuan penalaran analogi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mata pelajaran S31T dapat memenuhi semua tahapan kemampuan penalaran analogi, yaitu tahap encoding, inferring, mapping dan applying. Subjek S31T dapat menjawab masalah sumber dan masalah target meskipun terdapat kesalahan dalam perhitungan, namun dapat menyadari dan menjelaskan kembali letak kesalahan tersebut. Subjek S2S dapat memenuhi semua tahapan dan tidak terlalu berbeda dengan subjek S31T. Subjek S2S dapat menjawab soal sumber tetapi terdapat kesalahan pada soal sasaran dan sering tidak menuliskan satuan karena mengerjakannya dengan terburu-buru dan tidak teliti. Subjek S7R dapat memenuhi dua tahapan, yaitu tahap encoding dan tahap inferring. Subjek S7R dapat menjawab masalah sumber tetapi tidak dapat menjawab masalah target. Subjek S7R mengalami kesalahan dalam menuliskan rumus luas trapesium dan tidak menuliskan satuannya.
CITATION STYLE
Sofiani, J., Nurjamil, D., & Nurhayati, E. (2023). Kemampuan penalaran analogi ditinjau dari self-concept. Jurnal Inovasi Pembelajaran Matematika: PowerMathEdu, 2(1), 17–30. https://doi.org/10.31980/powermathedu.v2i1.2433
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.