Kenyamanan dan kesejahteraan dalam aktivitas perkantoran dipengaruhi oleh keadaan lingkungan di sekitarnya.Seringkali kantor yang tidak kondusif dan mampu meningkatkan produktivitas dapat menurunkan tingkat kesejahteraan dari pegawai. Kantor konvensional umumnya lebih menekankan bahwa pegawai cukup hanya mengerjakan kegiatan administrasi sesuai jam operasional kantor tanpa memperhatikan kenyamanan secara psikologis dan kesejahteraan fisik maupun non fisik. Kenyataannya, dalam perancangan interior kantor hal-hal seperti visualisasi, ergonomi, kebersihan, dan sistem lain sering dianggap trivial berujung diabaikan karena memerlukan biaya untuk renovasi interiornya. Pada perancangan interior kantor ini yang merupakan kantor administrasi tata usaha fakultas ilmu komunikasi di Universitas Kristen Petra masih belum menerapkan green design dalam eko interior perkantorannya. Adapun aspek yang diperhatikan seperti jenis material dan inovasi daur ulang, sistem pelayanan, dan aktivitas manusianya. Selain itu, kantor juga belum menerapkan identitas dari fakultasnya sehingga masih terlihat seperti kantor konvensional. Penerapan identitas institusi/organisasi yang bersangkutan sangat membantu membangun nilai moral. Perancangan ini dilakukan dengan menggunakan 5 tahapan metode Design Thinking yaitu Empathize lokasi site dan pengguna kantor ilmu komunikasi, Define masalah, Ideate transformasi desain yang diharapkan sebagai solusi kantor yang menerapkan green design, Prototype hasil rancangan final, dan Test untuk mengevaluasi hasil desain ajuan.
CITATION STYLE
Wijaya, R. C., & Margaretha, G. (2021). IMPLEMENTASI GREEN DESIGN PADA INTERIOR KANTOR FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA. Jurnal Vastukara: Jurnal Desain Interior, Budaya, Dan Lingkungan Terbangun, 1(1), 14–28. https://doi.org/10.59997/vastukara.v1i1.156
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.