Jika ginjal kehilangan fungsinya secara permanen karena gagal ginjal kronis, maka memerlukan cuci darah atau transplantasi untuk menjaga kualitas hidup. Ketika fungsi ginjal hilang, terapi hemodialisis dapat digunakan sebagai penggantinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan pasien dengan kepatuhan menjalani terapi hemodialisis di RS dr Soepraoen Malang. Studi korelatif cross-sectional kuantitatif adalah bagian dari penyelidikan ini. Kuesioner CKD-KQ dan ESRD-AQ digunakan untuk mengumpulkan data. Lima puluh orang dijadikan sebagai ukuran sampel penelitian. Berdasarkan pengelompokan gender, penelitian ini menemukan bahwa 32 responden (atau 64 persen) adalah laki-laki. Terdapat 23 responden (atau 46%) orang yang berusia antara 36 dan 50 tahun. Berpendidikan sekolah dasar (32%) dan sekolah menengah atas (32%). Hasil uji korelasi rank spearman menunjukkan nilai sebesar 0,897. Penelitian ini tidak menemukan hubungan antara kesadaran pasien hemodialisis dengan tingkat kepatuhan di RS Dokter Soepraoen Malang.
CITATION STYLE
Pratiwi, Y. E., Sekti, B. H., & Widara, R. T. (2023). HUBUNGAN PENGETAHUAN PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DENGAN KEPATUHAN MENJALANI TERAPI HEMODIALISIS DI RUMAH SAKIT dr. SOEPRAOEN MALANG. MEDFARM: Jurnal Farmasi Dan Kesehatan, 12(2), 144–151. https://doi.org/10.48191/medfarm.v12i2.222
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.