Fakta-fakta pengguna internet dan media sosial di Indonesia menunjukkan bahwa pembelajaran harus dapat memprediksi perkembangan Internet dan siswa yang menggunakan Internet dan media sosial. Bharucha (2018) mengungkapkan bahwa beberapa universitas dan perguruan tinggi di India memasukkan media sosial ke dalam pedagogi mereka, tetapi tantangannya adalah bagaimana mengintegrasikannya secara efektif dengan kurikulum. Penelitian ini mengadopsi konsep dari “Ahmad Nurkhin (2018)” dan “Elsa Puji Juwita” untuk mengidentfikasi peranan social media pada media pembelajaran pada Perguruan Tinggi di Sumsel adapun faktor – faktor menurut “Ahmad Nurkhin (2018)” dan “Elsa Puji Juwita” sebagai berikut, Tugas memiliki persentase sebanyak 8%. Sosmed banyak digunakan untuk tugas. Materi belajar memiliki persentase sebanyak 10%, materi belajar juga banyak dicari mahasiswa pada sosmed seperti facebook dan Instagram. Hiburan memiliki persentase sebanyak 22%, karena biasanya mahasiswa mencari sebuah hiburan . Diskusi memiliki persentase sebanyak 13%, diskusi banyak digunakan pada sosmed karena biasanya mahasiswa menggunakan facebook dan Instagram sebagai tempat berdiskusi. Quis memiliki persentase terendah sebanyak 4%, sosmed biasanya jarang digunakan untuk melakukan quis Tutorial memiliki persentase sebanyak 10% sama dengan materi belajar.
CITATION STYLE
M.Kom, A. (2020). PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MAHASISWA PERGURUAN TINGGI DI SUMSEL. Jurnal Digital Teknologi Informasi, 1(2), 64. https://doi.org/10.32502/digital.v1i2.2371
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.