Penelitian ini dilatarbelakangi dengan adanya inovasi Samsat Masuk Desa (Samades) untuk menjangkau para wajib pajak di desa yang kesulitan menuju pusat pelayanan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) yang diselenggarakan oleh Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Jawa Barat. Dalam realitanya Desa Talaga Kulon adalah desa yang sudah baik dalam menjalankan kegiatan Samades, sedangkan Desa Kasomalang Kulon kurang menjalankannya dengan baik. Penelitian dilakukan dengan menganalisis bagaimana adaptasi masyarakat terhadap suatu inovasi dengan meninjau atribut inovasi Keuntungan Relatif, Kesesuaian Inovasi, Kerumitan, Kemungkinan untuk Dicoba, dan Kemudahan Diamati. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan bagaimana keuntungan relatif, kesesuain inovasi, kerumitan, kemungkinan untuk dicoba, dan kemudahan diamati yang dirasakan oleh para Wajib Pajak dalam kegiatan inovasi pelayanan Samades. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Samades di Desa Kasomalang Kulon dan Desa Talaga Kulon ditinjau dari atribut inovasi pelayanan publik Keuntungan Relatif, Kesesuain Inovasi, Kerumitan, Kemungkinan Untuk Dicoba, dan Kemudahan Diamati terdapat perbedaan-perbedaan. Perbedaan itu terdapat pada atribut Keuntungan Relatif, Kerumitan, dan Kemudahan diamati. Dengan demikian dapat disimpulan bahwa inovasi pelayanan publik Samades ini belum merata tingkat adaptasinya di semua desa. Hal ini karena masih ditemukan kekurangan terutama dalam hal sosialisasi dari pemerintah kepada masyarakat.
CITATION STYLE
Anjani, W. S., Hanapiah, P., & -, R. (2019). Inovasi Pelayanan Publik Oleh Badan Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat Melalui Kegiatan Samsat Masuk Desa. CosmoGov, 5(2), 189. https://doi.org/10.24198/cosmogov.v5i2.21739
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.